News

Menilik Kecemasan dan Bahaya di Sekitar Depo Pertamina Samarinda

KLIKSAMARINDA – Masyarakat mengeluhkan keamanan dan keselamatan warga di sekitar depo Pertamina Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Meski sudah terpasang 2 hydran dan satu posko pemadam kebakaran di perkampungan padat itu, warga sekitar tidak diberi pelatihan penggunaan hydran tersebut serta teknik memadamkan api jika terjadi kebakaran.

Utuh Sudrajat, warga Gang Manunggal VI Samarinda, mengatakan meski telah hydran dan posko di sekitar depo Pertamina Samarinda, namun tragedi Plumpang Jakarta masing membuat warga sekitar depo cemas.

Menurut Utuh Sudrajat, operasional depo Pertamina Samarinda cukup padat. Depo Pertamina Samarinda ini selain melayani kebutuhan distribusi BBM untuk Kota Samarinda juga melayani distribusi untuk 6 kabupaten dan kota se-Kaltim.

Meski cemas, Utuh dan warga lainnya tak bisa berbuat banyak agar bisa mengurangi kecemasan tinggal di dekat depo Pertamina Samarinda.

“Kalau itu khawatir juga, Pak. Tapi mau apalagi? Sudah lama tinggal di sini,” ujar Utuh Sudrajat, ditemui Jumat 10 Maret 2023.

Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly melakukan peninjauaan di sekitar depo Pertamina Samarinda. Bersama jajarannya, Kombes Pol Ary Fadli memastikan keamanan warga sekitar jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam kunjunga pada Jumat pagi, 10 Maret 2023, Kombes Pol Ary Fadly langsung melakukan pengecekan keberadaan dua hydran dan satu posko kebakaran yang disiapkan pertamina di sekitar depo Pertamina Samarinda.

Dalam kunjungan tersebut, Kombes Pol Ary Fadly melihat jarak antara pagar depo Pertamina Samarinda dengan rumah warga hanya sekitar 3 meter. Sementara jarak rumah warga dengan tangki penyimpan BBM yang terdekat kurang dari 30 meter.

Kombes Pol Ary Fadly mengatakan, komunikasi dan sinergi antara Pertamina dengan masyarakat sekitar sudah berjalan cukup baik. Namun pihaknya memberikan saran kepada pihak Pertamina agar pengawasan depo Pertamina Samarinda tidak hanya dilakukan oleh pertamina. Pengawasan melalui CCTV yang ada bisa diintegrasikan dengan pihak Kominfo dan kepolisian.

“Keamanan merupakan tanggung jawab semua. Dari itu antisipasi kemungkinan yang terjadi juga harus diantisipasi. Tadi saya sampaikan untuk terus berkomunikasi melakukan pelatihan konvergensi antara warga dengan pihak depo. Sehingga apabila terjadi hal-hal komunikasi yang sudah dibangun dilatihkan bisa berjalan,” ujar Kombes Pol Ary Fadly.

Keberadaan depo Pertamina Samarinda yang berdekatan dengan pemukiman warga juga mendapatkan sorotan dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Menurut Wali Kota Andi Harun, depo pertamina Samarinda dikelilingi 6 RT yang dihuni sekitar 500 jiwa.

Wali Kota Andi Harun memastikan kondisi tersebut sangat berbahaya. Sehingga, menurut Wali Kota Andi Harun, tragedi Plumpang Jakarta harus menjadi pelajaran.

Karena itu, Wali Kota Andi Harun meminta agar Pertamina memindahkan depo ke lokasi yang baru. Selain itu, Wali Kota Andi Harun juga mengatakan bahwa pemberian izin lokasi yang diminta Pertamina sudah disetujui sejak setahun terakhir.

Hal itu sangat penting karena Pertamina sudah harus pindah dari lokasi itu karena kawasannya sudah cukup padat.

“Artinya kasus Plumpang itu pelajaran yang sangat berharga dan itu juga kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, dan kawasan pelayanan publik. Sudah sangat berbahaya. Bahkan Karang Asam Kecil itu tidak bisa kita apa-apain karena ada pipa Pertamina,” ujar Wali Kota Andi Harun, 10 Maret 2023.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra dalam keterangan pers mengatakan, permukiman di sekitar Fuel Terminal Samarinda sangat dekat dengan pemukiman bahkan menempel tembok.

Fuel Terminal Samarinda itu, menurut Arya Yusa Dwicandra, sudah berada di wilayah tersebut sejak 1949. Pihaknya juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat terkait keberadaan depo Pertamina Samarinda itu.

“Termasuk telah membentuk tim relawan dari warga sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya,” ujar Arya Yusa Dwicandra, melalui keterangan pers, Kamis 9 Maret 2023.

Arya Yusa Dwicandra menambahkan, relokasi yang digaungkan oleh Pemkot Samarinda dan beberapa pihak merupakan keputusan pemerintah dan Pertamina.

Pertamina pun telah memiliki lahan berizin di wilayah Palaran. Namun, menurut Arya Yusa Dwicandra, proses pengerjaan proyek Terminal BBM baru itu menunggu informasi dari pusat.
(Suriyatman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status