Bankeu Pemprov Kaltim untuk Kubar Tak Sesuai Kebutuhan Pembangunan
KLIKSAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelontorkan Bantuan Keuangan (Bankeu) bagi Kabupaten Kutai Barat (Kubar) sekitar Rp38,08 miliar di tahun 2023.
Besaran bankeu bagi Kubar tersebut tergolong menjadi kedua terkecil dari seluruh wilayah Kaltim.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang dari Fraksi PDI Perjuangan, besaran bankeu bagi Kubar sebesar Rp38,08 miliar tersebut mengecewakan.
Menurut Veridiana Huraq Wang, bankeu tersebut menunjukkan perhatian Pemprov Kaltim terhadap Kabupaten Kubar belum maksimal.
Padahal, menurut Veridiana Huraq Wang, Kabupaten Kubar masih memiliki desa tertinggal yang memerlukan fasilitasi dari pemerintah provinsi.
Veridiana Huraq Wang mencatat ada 8 desa tertinggal di Kubar hingga 2023. Desa tertinggal itu lokasinya berdekatan dengan lokasi pembangunan Ibu Kota Negaara (IKN).
Karena itu, Veridiana Huraq Wang menilai bankeu yang diberikan belum seimbang dengan kebutuhan pembangunan di Kubar.
“Kalau bicara seimbang dan sesuai, jelas tidak sesuai. Masih banyak desa tertinggal di Kutai Barat. Setidaknya, ada 8 desa tertinggal yang tercatat dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN),” ujar Veridiana Huraq Wang ditemui Jumat, 28 April 2023.
Veridiana Huraq Wang menambahkan, kondisi nyata di Kabupaten Kubar adalah adanya 4 desa tertinggal di Kecamatan Bongan. Empat desa di Kecamatan Bongan itu diperkirakan tidak bisa berkembang karena infrastruktur jalan yang tidak representatif.
“Tidak ada jalan yang representatif untuk mereka pakai. Akan tetapi kemarin kita sudah bertemu dengan pemerintah provinsi dalam upaya membantu Kutai Barat untuk jalan itu,” ujar Veridiana Huraq Wang.
Menurut wanita kelahiran Februari 1966 ini, dirinya sebagai wakil rakyat dari Kutai Barat benar-benar merasa kecewa. Veridiana Huraq Wang menilai adanya faktor ego sektoral dalam penganggaran bankeu Pemrov Kaltim.
Ego sektoral ini, tegas Veridiana Huraq Wang, akan sangat menghambat upaya pemerataan pembangunan, khususnya pembangunan di daerah terpencil dan tertinggal.
“Terus terang saya sebagai wakil rakyat sana (Kutai Barat) menganggap begitu (adanya ego sektoral), karena seharusnya ada perhatian khusus dari pemerintah provinsi jika mereka benar-benar memperjuangkan pembangunan yang merata untuk daerah-daerah itu,” ujar Veridiana Huraq Wang.
Pun, Veridiana Huraq Wang mengungkapkan alasan lainnya adalah adanya anggapan bahwa usulan-usulan yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Barat untuk bankeu bukan usulan prioritas.
“Versi pemerintah provinsi, usulan itu bukan prioritas. Tapi kalau versi dari pemerintah kabupaten, yang diusulkan itu sudah pasti prioritas. Kita tidak tahu indikator penilaian prioritas itu seperti apa dari pemerintah provinsi,” terangnya.
Bankeu Pemprov Kaltim tahun 2023 itu terhitung dari total keseluruhan pagu yang dianggarkan sebesar Rp1,19 triliun. Bankeu Pemprov Kaltim ini terbagi dua menjadi bankeu spesifik senilai Rp52,5 miliar dan bankeu nonspesifik sebesar Rp1,44 triliun.
Bankeu spesifik yang senilai Rp52,5 miliar terbagi menjadi tiga yakni bankeu untuk penyuluh pertanian sebesar Rp4,55 miliar, bankeu untuk pengawasan inspektorat kabupaten/kota Rp3 miliar, dan bankeu pemerintah desa sebesar Rp44,99 miliar.
Berikut ini rincian bankeu Pemprov Kaltim tahun 2023 untuk 10 kabupaten kota dari urutan tertinggi hingga terendah.
1. Kota Samarinda sebesar Rp354,4 miliar. Terdiri dari bankeu spesifik Rp700 juta dan bankeu nonspesifik Rp353,7 miliar.
2. Kabupaten Paser total bankeu Rp243,9 miliar. Terdiri dari bankeu spesifik Rp8,2 miliar dan bankeu nonspesifik Rp235,6 miliar.
3. Kabupaten Berau total bankeu Rp224,5 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp6,1 miliar dan bankeu nonspesifik Rp218,3 miliar.
4. Kota Balikpapan total bankeu Rp96,2 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp250 juta dan bankeu nonspesifik Rp96,2 miliar.
5. Kabupaten Paser Utara (PPU) total bankeu Rp72 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp69,5 miliar dan bankeu nonspesifik Rp2,5 miliar.
6. Kota Bontang total bankeu Rp58,8 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp300 juta dan bankeu nonspesifik Rp58,5 miliar.
7. Kabupaten Mahakam Ulu total bankeu Rp38,4 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp3,4 miliar dan bankeu nonspesifik Rp35 miliar.
8. Kabupaten Kutai Kartanegara total bankeu Rp38,1 miliar. Rinciannya, bankeu spesifik Rp11,1 miliar dan bankeu nonspesifik Rp27 miliar.
9. Kabupaten Kutai Barat total bankeu Rp38 miliar, dengan rincian bankeu spesifik Rp10,9 miliar dan bankeu nonspesifik Rp27,1 miliar.
10. Kabupaten Kutai Timur total bankeu Rp32,8 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp8,9 miliar dan bankeu nonspesifik Rp23,9 miliar. (DyaAdv/DPRDKaltim)