Warga Samboja Kukar Kembangkan Buah Eropa
KLIKSAMARINDA – Warga Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengembangkan tanaman hidroponik di lahan yang luas. Di sana, warga menanam selada dan pelbagai buah-buahan dengan bibit dari Belanda, seperti anggur.
Pada Jum’at, 15 Oktober 2021, Gubernur Kaltim, Isran Noor pertama kalinya mengikuti panen tanaman hidroponik milik warga di Samboja. Gubernur Isran Noor memanen selada, dan anggur.
Menurut Gubernur Isran Noor, panen ini merupakan keberhasilan warga Samboja untuk mengembangkan tanaman dari luar negeri untuk ditanam di Indonesia. Terutama karena pertanian di Samboja banyak dikembangkan oleh kaum milenial.
Menurut Gubernur Isran Noor, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sangat mengapresiasi gagasan para kaum melenial yang saat ini serius menggeluti dunia pertanian. Pihaknya meyakini kebutuhan pangan di kawasan Samboja yang telah ditetapkan sebagai kawasan IKN akan terpenuhi.
”Kita berpacu dengan semua masyarakat lainnya untuk mempercepat kesejahteraan rakyat, juga kesejahteraan para petani,” ujar Gubernur Isran Noor.
Para petani pun bersyukur atas panen kali ini. Satu di antaranya adalah Abdul Gusti, petani hidroponik di Desa Bukit Merdeka, Samboja, Kukar.
Di atas lahan seluas 630 m2 Abdul Gusti yang merupakan sarjana kesehatan ini memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam komoditas sayuran pola hidroponik.
Abdul Gusti menata bibit sayuran dalam pipa khusus yang sudah disiapkan untuk dirawat dan dijual untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Kerja kerasnya membuahkan pendapatan bersih hingga puluhan juta rupiah per minggu.
Abdul Gusti juga mengembangkan bibit anggur asal negara Belanda yang ditanam di lokasi hidroponik. Dalam 3 bulan, anggur yang biasanya hanya tumbuh di lahan yang dingin mampu tumbuh baik di Samboja.
”Akan ada pengembangan untuk Ibu Kota Negara. Kami merangkul teman-teman di sini membuat tanaman hidroponik. Saya sudah mengajak 4 orang untuk menanam hidroponik. Alhamdulillah, terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ujar Abdul Gusti.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Kaltim, Ir. Siti Farisyah Yana, M.Si menyebutkan petani milenial di Kaltim sudah ada sejak 2018, sebagai langkah strategis mengantisipasi kekurangan SDM Pertanian.
”Sampai dengan saat ini jumlah petani milenial sudah mencapai 1.287 orag pada tahun 2021 yang tersebar di Kabupaten/Kota se Kaltim,” ujar Siti Farisyah Yana. (*)