NewsParlementaria

Nasib Bukit Pinang Pasca Banjir Samarinda

KLIKSAMARINDADPRD Samarinda melakukan inspeksi mendadak atau sidak di lokasi pemukiman warga Bukit Pinang, Samarinda, Jumat 15 Januari 2021. Sidak ini sebagai upaya DPRD Samarinda dalam melakukan pengawasan terhadap kondisi di lingkungan sekitar warga Bukt Pnang yang terdampak banjir bandang pada 7 Januari 2021 lalu.

Dalam sidak tersebut, sejumlah anggota DPRD Samarinda dipimpin Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya langsung bertemu dengan warga. Dalam pertemuan singkat itu, DPRD Samarinda kembali menerima keluhan warga terkait adanya dugaan pelanggaran aturan lingkungan sebagai penyebab banjir bandang beberapa hari lalu.

Menanggapi hal terssebut, anggota DPRD Samarinda, Shamri Saputra menjelaskan bahwa

“Adanya pembangunan gudang diduga menyalahi aturan sehingga menyebabkan banjir bandang yang sempat viral di medsos. Atas dasar itu, Komisi 3 DPRD Samarinda melakukan tinjaun lapangan,” ujar Samri Saputra.

Shamri Saputra juga menjelaskan, DPRD Samarinda akan menindakanjuti laporan masyarakat tersebut. Sidak tersebut dalam rangka menindaklanjuti laporan masyarakat Bukit Pinang Samarinda Ulu yang terdampak banjir bandang sehingga dapat diketahui kondisi di lapangan.

“Dugaan terjadi banjir bandang akibat dari pembangunan pergudangan dan pematangan lahan yang mengabaikan prosedur dampak lingkungan AMDAL sehingga terjadi bencana yang sangat merugikan masyarakat,” ujar Shamri Saputra.

Sebelumnya, DPRD Samarinda juga telah melakukan rapat koordinasi bersama sejumla instansi untuk menemukan penyebab banjir di Bukit Pinang. Pertemuan tersebut langsung dihadiri jajaran Dinas lingkungan Hidup Samarinda, Dinas PUPR, Satpol PP, Camat Samarinda Ulu, Lurah, hingga Ketua RT setempat.

Kasus banjir bandang di Bukit Pinang Samarinda juga mendapatkan perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, E.A Rafiddin Rizal telah melakukan kunjungan bersama tim ke lapangan pada 12 Januari lalu. Pihak DLH Provinsi Kaltim juga memeriksa foto-roto dan informasi hasil diskusi dengan warga sekitar agar bisa dianalisa bersama.

Pada 13 Januari, DLH Provinsi Kaltim juga melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda secara daring. Dalam rapat daring tersebut, Rafiddin Rizal, menyampaikan hasil diskusi yang dilakukan bersama warga sekitar, bahwa sumber air banjir besar kali ini selain dari curah hujan yang tinggi, juga diduga bersumber dari kegiatan disekitar lokasi perumahan warga.

“Salah satunya yaitu dengan adanya kegiatan Pergudangan yang berada dekat dengan pemukiman warga. Sejumlah besar debit air dari perbukitan sekitar langsung tercurah ke wilayah perumahan warga yang berada di sisi bukit yang lebih rendah,” ujar Rafiddin Rizal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status