Insentif Satgas Covid-19 Kaltim Belum Cair 6 Bulan, Ada Apa?
KLIKSAMARINDA – Iinsentif tenaga kesehatan Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 pada seluruh Rumah Sakit Daerah Prov Kaltim belum kunjung mengalir dari Pemerintah Pusat. Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyampaikan hal tersebut saat rapat dengar pendapat bersama Anggota DPR RI Awang Faroek Ishak, Senin 15 Februari 2021.
Menurut Wagub Hadi Mulyadi, insentif SatgasCovid-19 Kaltim ini belum cair sejak September 2020 hingga Februari 2021. Lamanya terhitung 6 bulan.
“Insentif mereka belum cair sejak September, ini sudah hampir setengah tahun September sampai Februari. Saya sudah sampaikan kepada anggota DPR RI untuk menyampaikan masalah ini sejak akhir Januari yang lalu. Saya kira ini mengganggu kenyamanan dalam bekerja kalau 3 bulan sekali saya kira itu wajar, tapi ini sudah 6 bulan. Jadi perlu desakan kepada Pemerintah Pusat agar insentif dapat segera dicairkan, ” ujar Wagub Hadi Mulyadi seperti dirilis Diskominfo Kaltim.
Rapat digelar dengan mengangkat pembahasan mengenai permasalahan pembangunan di Kaltim serta solusi penyelesaiannya. Turut hadir H. Awang Faroek Ishak selaku Anggota Komisi VII DPR RI.
Pada RDP tersebut disampaikan beberapa keluhan dalam penanganan Covid-19. Keluhan disampaikan oleh Hadi khususnya terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang selama ini diterima oleh Kabupaten/Kota agar tidak dikurangi.
Wagub Hadi Mulyadi juga menampaikan, bahwa Awang Faroek Ishak selaku Anggota Komisi VII DPR RI siap mendampingi dalam penyampaian aspirasi yang belum terpenuhi dari Kabupaten/Kota maupun Provinsi ke DPR RI termasuk mengawal serta mendampingi Kaltim dalam menyelesaikan proyek statistik nasional.
Awang Faroek Ishak menyampaikan programnya bekerjasama dengan mitra kerja dari kementerian/lembaga lainya, termasuk laporan realisasi berbagai program yang telah dilaksanakan tahun 2020.
Diantaranya, pemasangan penerangan umum tenaga surya (solar cell) sebanyak 300 tiang di empat kabupaten yaitu Kutai Timur, Mahulu, Paser dan Berau masing-masing 75 tiang,
Kemudian pembuatan sumur bor pada 8 titik, masing-masing Kutai Kartanegara dua titik, Samarinda 4 titik dan Kutai Timur 2 titik, termasuk realisasi program talenta inovasi Indonesia Kemenristek/Brin RI, khusus ditujukan untuk mahasiswa yang sedang dalam porses penyusunan tugas akhir sebanyak 30 mahasiswa dari STIPER, STIE dan STAINS masing-masing 10 mahasiswa dari Sangatta Kutai Timur. (*)