Dinkes Kaltim akan Sediakan Vaksin DBD Gratis Untuk Masyarakat
KLIKSAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk pengadaan vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menyatakan pemberian vaksin DBD ini merupakan upaya untuk menekan risiko infeksi DBD berat untuk anak yang bisa menyebabkan kematian.
Menurut dr. Jaya Mualimin, Pemprov Kaltim melalui Dinkes tengah menyiapkan anggaran vaksinasi pada tahun 2024 mendatang. Rencananya, vaksinasi DBD ini akan diproduksi oleh Bio Farma Bandung.
“Vaksinasi DBD ini sudah diujikan di beberapa Negara. Kita baru akan memulai vaksinasi DBD yang diproduksi oleh Bio Farma dari Bandung. Harga untuk 1 botol vaksinasi ini cukup mahal, sekitar Rp300 ribu per botol. Jadi kita anggarkan Rp1,5 miliar dulu untuk tahun 2024,” ujar dr. Jaya Mualimin, Jumat 16 Juni 2023, di Ruang Kerjanya, Lantai 2 Kantor Dinkes Kaltim, jalan A. Wahab Syahranie, Kota Samarinda.
Vaksinasi DBD ini, imbuh dr. Jaya Mualimin, akan menyasar anak usia 1 tahun hingga dewasa. Mengingat, daya tahan tubuh anak-anak cenderung lebih rentan terkena DBD. Sementara, nyamuk DBD juga senang berada di sekitar lingkungan anak-anak.
“Rentan ini mungkin karena darahnya masih manis kali ya,” ujar dr. jaya Mualimin.
Mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi Kaltim tersebut menyatakan Dinkes Kaltim akan meluncurkan program vaksinasi DBD pada akhir tahun 2023. Launching vaksinasi DBD diharapkan berjalan lancar dan dihadiri banyak pihak.
“Saya maunya launching vaksinasi DBD itu di akhir tahun 2023 saja, agar masyarakat bisa mendapatkan akses vaksinasi DBD. Pasalnya, vaksinasi ini sangat efektif mencegah DBD. Masyarakat bisa menikmatinya secara gratis, karena ini masuk program daerah,” ujar dr. Jaya Mualimin.
Penanganan masalah DBD ini, menurut dr Jaya Mualimin masih menjadi PR besar bagi Provinsi Kaltim. Secara khusus, dr Jaya Mualimin sebagai Kepala Dinkes Kaltim, mengemban tugas prioritas dari Gubernur Kaltim Isran Noor untuk mengatasi masalah DBD.
“Saya ingat waktu baru saja dilantik, secara khusus Pak Gubernur minta tolong difokuskan untuk DBD ini. Kalau nggak diurusin itu setiap minggu ada yang meninggal,” ujar dr Jaya Mualimin.
Tugas prioritas tersebut menjadi semakin penting karena DBD tidak mengenal musim. Setiap bulan, kasus DBD selalu terjadi sehingga kerap menimbulkan kematian.
“Mereka yang meninggal itu anak-anak usia antara 2 sampai 10 tahun,” ujar dr Jaya Mualimin. (Dya)