NewsPemkot Samarinda

Wali Kota Samarinda Panen Raya Padi dan Tegaskan Stok Beras Aman

KLIKSAMARINDAWali Kota Samarinda, Andi Harun, bersama Kelompok Tani Agrowisata melaksanakan Panen Raya Padi Sawah di Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Rabu 6 Maret 2024. Dalam acara tersebut, turut hadir pejabat teras Pemkot Samarinda dan Forkopimda setempat.

Wali Kota Andi Harun menyampaikan kebahagiaannya atas keberhasilan panen dan mengapresiasi para petani yang telah bekerja keras.

Ia juga menanggapi isu hoax terkait kegagalan panen dan krisis beras yang berkembang.

“Biasa situasi politik yang pihak ingin merusak. Teman media harus hati-hati. Justru masyarakat sudah paham, tapi media sebagian memperpanjang berita tidak benar, bahwa ini fakta jika beras aman,” tegas Andi Harun usai panen raya.

Mengingat kemarau yang melanda, keberhasilan panen ini dianggap sebagai prestasi tersendiri.

Ia menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan di Samarinda dan menepis berita negatif terkait stok beras.

“Saya tegaskan sekali lagi bahwa cadangan beras, bukan hanya beras, pangan dan beras kita aman,” ucapnya.

Andi Harun juga mendengarkan masukan dari petani terkait perbaikan irigasi, pembuatan jalan untuk jalur pengangkutan gabah, dan bantuan alat Combine Harvester.

Ia berkomitmen untuk mensejahterakan petani dengan merealisasikan perbaikan-perbaikan tersebut di tahun 2024.

“Petani harus berkoordinasi terus, kami akan maksimalkan bantu. Kalau sediakan air di sini coba dicarikan masalah airnya itu, masalahnya irigasi tidak lancar, paling lambat APBD 2024 itu benahi jalur air di irigasi itu,” ucapnya.

Terkait isu terkait stok beras dan harga yang naik, Andi Harun menegaskan ketersediaan beras di Samarinda hingga Lebaran Idul Adha.

Jika ada penurunan harga, pemerintah setempat siap menampung beras, dengan Walikota Samarinda dan jajaran aparatur pemerintah aktif memantau dan memastikan stok pangan aman.

Melalui upaya ini, Andi Harun berharap masyarakat lebih fokus pada persatuan dan ketahanan pangan, mengingat pentingnya pangan dalam kehidupan sehari-hari.

“Situasi krisis atau perang yang paling utama bukan peluru tapi logistik. Sebab itu beras, pangan itu penting. Orang bisa hidup walaupun tidak ada uang di dompet tapi kalau beras tidak ada masalah,” pungkasnya. (Pia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status