News

Penyebab Tanah Longsor Sambutan Samarinda Akan Dikaji Pemerintah

KLIKSAMARINDA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda belum memastikan penyebab musibah tanah longsor di Jalan Sultan Sulaiman Sambuta, Samarinda, yang terjadi Kamis 9 Juni 2022. Menurut Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, pihaknya masih memastikan keselamatan dan langkah evakuasi para korban penghuni rumah.

Tim evakuasi gabungan bersama warga Sambutan berupaya melakukan evakuasi barang-barang milik warga. Upaya tersebut berlangsung hingga Kamis sore kemarin.

Suwarso menambahkan, untuk jangka panjang Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan membantu merehabilitasi rumah warga yang menjadi korban.

“Untuk langkah awal bagi penghuni rumah dipastikan aman terlebih dahulu. Saat ini, tim BPBD Kota Samarinda bersama warga membantu untuk mengevakuasi barang-barangnya,” ujar Suwarso saat ditemui di sekitar lokasi longsor, Kamis sore kemarin.

Selain itu, Suwarso menerangkan, pihaknya masih melakukan kajian terkait penyebab musibah tanah longsor tersebut. Suwarso mengatakan, ada dugaan longsor terjadi akibat endapan air di lokasi kejadian yang memang rawan longsor.

Suwarso melanjutkan, di pinggir jalan juga tidak ada drainase. Hal itu diduga menjadi penyebab pergerakan tanah.

“Kan ini posisinya di jurang,” ujar Suwarso.

Disinggung mengenai keterkaitan kejadian ini sebagai dampak gempa bumi perairan Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar), Suwarso menjelaskan masih melakukan kajian mendalam bersama tim ahli.

Dampak getaran gempa yang terjadi di Sulbar itu terasa hingga Samarinda dan sejumlah wilayah Kaltim lainnya.

“Kita dapat info dari beberapa warga di Palaran, Antasari, memang merasakan. Tapi ini perlu kajian mendalam apakah ini terdampak atau tidak dari bencana yang di Mamuju itu. Nanti ahli geologi yang akan menyimpulkan,” ujar Suwarso.

Setelah adanya kajian, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kaltim bersama Dinas PUPR Samarinda akan menangani persoalan tersebut. Meski begitu, Suwarso memastikan bahwa daerah tersebut merupakan daerah rawan longsor.

“Yang pasti, ini derah rawan longsor. Tadi dari Dinas PU Propinsi Kaltim sudah berkolaborasi dengan Dinas PUPR Kota Samarinda akan segera ditangani setelah dilakukan kajian,” ujar Suwarso.

Akibat musibah tanah longsor Sambutan, untuk sementara kendaraan yang memiliki bobot di atas 8 ton dialihkan ke jalan lain.

Untuk kendaraan pribadi dan roda dua dari arah Samarinda masih bisa melintasi jalan tersebut. Sementara kendaraan dari arah Makroman dialihkan melalui akses jalan jembatan.

Pada Jumat pagi,10 Juni 2022, Camat Sambutan Yosua Laden bersama jajarannya meninjau area longsoran. Peninjauan itu disertai himbauan kepada para pengguna jalan agar memakai jalur alternatif.

“Bagi warga pengguna kendaraan roda 4 dan roda 2 untuk mengurai kemacetan di Jalan Emboen Soeryana. Terima kasih kepada warga yang telah membantu untuk meminjamkan lahannya sementara sebagai jalur alternatif dan juga kepada warga yang memiliki alat dalam hal perataan jalan tersebut, serta kepada seluruh relawan yang membantu,” ujar Yosua Laden. (Jie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status