Pemkot Samarinda

Wali Kota Andi Harun Minta OPD Atasi Potensi Longsoran Gunung Manggah Samarinda

KLIKSAMARNDA Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan peninjauan di pertigaan Gunung Manggah, Samarinda. Di area tersebut, Wali Kota Andi Harun langsung meninjau dampak longsoran dan tumpahan air yang berasal dari atas Gunung Manggah, Selasa 4 Oktober 2022.

Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Andi Harun didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, Plt Asisten II Sam Syaimun, Kepala Bappeda Litbang Ananta Fathurrozi, Kepala BPKAD Ibrohim, Camat Samarinda Ilir Ramdani, dan para OPD terkait.

“Nah ini saya minta dipelajari secara teknik oleh PUPR. Kalau kita bisa atasi di sisi atasnya, maka kita akan atasi di sisi atasnya,” ujar Wali Kota Andi Harun usai melakukan tinjauan di Gunung Manggah

Wali Kota Andi Harun mengatakan, jika tidak bisa melakukan penanggulangan dari sisi atas, maka kemungkinan akan dibangun drain retaining walls atau dinding penahan di bagian bawah Gunung Manggah.

“Bisa jadi jalan keluarnya adalah pembangunan drain retaining walls dinding seperti yang dibangun di Teluk Bajau,” ujar Wali Kota Andi Harun.

Masih dalam rangka penataan Gunung Manggah, Pemkot Samarinda juga berencana memperlebar ruas jalan pertigaan di tikungan arah ke Sambutan.

Upaya pelebaran itu diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan di kawasan tersebut.

“Saya tadi minta kepada Ibu Desy, coba ini kemungkinan kalau dibuat tidak terlalu tajam, bagaimana kalau ini sedikit dilebarkan,” ujar Wali Kota Andi Harun.

Namun, menurut Wali Kota Andi Harun, terdapat kendala, yaitu jalan tersebut termasuk jalan Provinsi Kaltim. Meski demikian, Wali Kota Andi Harun tetap mengarahkan Dinas PUPR untuk melakukan perencanaan di ruas jalan tersebut.

Nantinya, hasil kajian dan perencanaan tersebut akan dikomunikasikan dengan pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Selain itu Pemkot Samarinda juga memiliki keinginan untuk memfungsikan kawasan tersebut sebagai kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Karena kalau ini tidak dikunci sebagai kawasan RTH, sewaktu-waktu berpotensi menjadi longsor. Apalagi di atas itu di sisi Gunung Manggah, hunian sangat banyak. Sementara di sisi kiri sudah beberapa kali longsor-longsor kecil hingga ke tepi jalan,” ujar Wali Kota Andi Harun. (Pia/Adv/PemkotSamarinda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status