Pemkot Samarinda Jadikan Pengendalian Inflasi Isu Prioritas

KLIKSAMARINDA – Pengendalian inflasi saat ini menjadi topik utama perbincangan di setiap daerah di Indonesia. Bahkan, seluruh negara di dunia menaruh perhatian khusus terhadap topik tersebut.
Pengendalian inflasi ini juga menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Rapat koordinasi pun digelar khusus membahas pengendalian inflasi, Senin 24 Oktober 2022. Rakor ini dalam upaya mengendalikan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terus menerus terjadi belakangan ini.
Tak terkecuali Pemkot Samarinda yang langsung dihadiri Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang turut mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi melalui zoom meeting di Ruang Command Center Diskominfo Balaikota Samarinda.
Rakor Pengendalian Inflasi itu turut diikuti sejumlah perwakilan Kementerian Pusat termasuk kepala daerah lainnya yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan Rakor Pengendalian Inflasi ini perlu dilakukan dalam rangka mengantisipasi perkembangan inflasi yang sangat cepat di beberapa negara. Tak terkecuali negara Indonesia.
Menurut Wali Kota Andi Harun, inflasi memiliki beberapa tingkatan/kategori yang terbagi kedalam tiga jenis.
Antara lain, inflasi merayap (creeping inflation), inflasi menengah (galloping inflation), serta inflasi tinggi (hyper inflation).
“Secara global terjadi perkembangan inflasi yang sangat cepat di beberapa negara. Ada tiga kategori inflasi, yaitu inflasi berat, dan inflasi sedang, dan inflasi normal,” ujar Wali Kota Andi Harun usai Rakor, Senin 24 Oktober 2022.
Menurut Wali Kota Andi Harun, langkah antisipatif terhadap potensi inflasi ini perlu dilakukan sebagai peringatan bagi seluruh daerah.
Langkah antisipatif itu khususnya perlu dilakukan oleh daerah yang nilai inflasinya sudah melebihi 7 persen, bahkan 8 persen.
Wali Kota Andi Harun menambahkan, berdasarkan pantauan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi secara keseluruhan di Provinsi Kaltim mencapai 4,76 persen.
Inflasi Kota Samarinda saat ini telah mencapai angka 4,45 persen disusul dengan Balikpapan 5,16 persen.
“Ini jika dilihat dari posisi nasional kita masih lebih rendah dari nasional, yakni 5,26 persen. Sementara dari year on year nya untuk provinsi tu 5,69 persen,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Orang nomor satu di Kota Tepian ini mengungkapkan, Kota Samarinda dapat mengendalikan inflasi karena telah melakukan berbagai upaya.
Termasuk upaya kolaborasi dan sinergi dari semua pihak, meliputi pemerintah, TNI, dan Polri.
“Kemudian juga stakeholder dari TPID, pengendalian yang kita lakukan secara kolaboratif membuahkan hasil. Kita telah melaksanakan berbagai upaya. Ke depannya ini akan terus ditingkatkan dengan menghubungkan daerah produksi dengan Kota Samarinda. Kita juga akan jaga dari aspek transportasinya,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Meski begitu, Wali Kota Andi Harun tetap mengingatkan kepada seluruh OPD, hingga camat dan lurah, agar menjadikan pengendalian inflasi sebagai isu prioritas.
“Bersama-sama jadikan pengendalian inflasi sebagai isu utama. Bahkan sebagai sebuah gerakan pengendalian bersama, yang akan terus berjalan,” ujar Wali Kota Andi Harun. (Pia)