Pembangunan Pasar Pagi dan Renovasi Masjid Darussalam Menuju Kota Samarinda Ramah Lingkungan dan Sehat

KLIKSAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan tinjauan langsung ke beberapa proyek pembangunan kota pada Kamis 12 September 2024, sore. Kunjungan ini mencakup proyek pembangunan Pasar Pagi Samarinda dan renovasi Masjid Darussalam, yang merupakan bagian dari rencana besar pengembangan kawasan Citra Niaga dan Teras Samarinda.
Dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan Pasar Pagi, Andi Harun mengekspresikan kepuasannya terhadap progres yang telah dicapai.
“Sudah tampak struktur bangunan yang signifikan. Jika progres terus berlanjut seperti ini, dalam satu hingga dua bulan ke depan akan terlihat kemajuan yang lebih pesat,” ujar Wali Kota dengan optimis.
Menurut laporan tim proyek, pembangunan Pasar Pagi telah mencapai 23% dari keseluruhan rencana. Andi Harun menegaskan bahwa pekerjaan masih berjalan sesuai jadwal, dan target persentase progres telah tercapai.
“Kita bersyukur karena pekerjaan masih on schedule, dan target persentase progres telah tercapai,” tambahnya.
Pasar Pagi Samarinda merupakan salah satu proyek unggulan dalam upaya revitalisasi pusat ekonomi kota. Pembangunan pasar modern ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas perdagangan, membuka lapangan kerja baru, dan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Setelah meninjau Pasar Pagi, Wali Kota Andi Harun melanjutkan kunjungannya ke Masjid Darussalam yang sedang menjalani renovasi.
“Setelah saya cuti, saya akan kembali melihat perkembangan renovasi secara langsung. Tadi saya lihat bahwa pekerjaan rehabilitasi pagar sudah dimulai dan berjalan dengan baik,” tuturnya.
Renovasi Masjid Darussalam merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk melestarikan dan meningkatkan kualitas tempat ibadah di Samarinda. Selain memperbaiki struktur fisik masjid, renovasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan jamaah.
Andi Harun mengungkapkan bahwa proyek-proyek ini terintegrasi dengan rencana pengembangan kawasan Citra Niaga dan Teras Samarinda. Visi besar dari pengembangan ini adalah menciptakan kawasan yang lebih teratur, ramah lingkungan, dan mendorong gaya hidup sehat bagi warga Samarinda.
“Kami memang memiliki rencana untuk membuat area ini seperti kota-kota lain seperti Yogyakarta atau Bandung, yang mengutamakan budaya berjalan kaki,” jelas Wali Kota.
Meskipun ada beberapa pendapat pro dan kontra mengenai jarak parkir yang lebih jauh, Andi Harun meyakini bahwa langkah ini akan mengurangi kekumuhan dan mempromosikan gaya hidup sehat.
Konsep pengembangan kawasan yang mengutamakan pejalan kaki ini sejalan dengan tren global dalam perencanaan kota modern. Banyak kota di dunia telah membuktikan bahwa area ramah pejalan kaki dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi kemacetan, dan menciptakan lingkungan yang lebih hidup dan dinamis.
Wali Kota juga menjelaskan alasan di balik keputusan untuk tidak membuat tempat parkir terlalu dekat dengan pusat aktivitas.
“Meskipun ada opsi untuk membuat tempat parkir lebih dekat, hal tersebut dapat menambah kesan kumuh. Kami ingin menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Dengan membiasakan masyarakat untuk berjalan kaki, kami juga ingin membangun budaya yang lebih sehat,” tegasnya.
Rencana pengembangan ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat.
Dengan berbagai proyek pembangunan dan rencana pengembangan yang ambisius ini, Samarinda menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Melalui pendekatan yang mengutamakan keberlanjutan dan kesehatan masyarakat, kota ini bersiap untuk menjadi model pembangunan perkotaan yang progresif di Indonesia bagian timur. (Pia)