Kebakaran di Samarinda Renggut Nyawa Seorang Pemuda, 8 KK Kehilangan Tempat Tinggal
KLIKSAMARINDA – Sebuah peristiwa tragis mengguncang warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Minggu sore, 14 Juli 2024.
Musibah kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk, Jalan Kenanga 1B RT 73. Musibah kebakaran ini menewaskan seorang pemuda bernama Ahmad Maulana (22) dan menghanguskan beberapa bangunan di sekitarnya.
Insiden ini bermula sekitar pukul 15.15 WITA, ketika api yang diduga berasal dari pembakaran obat nyamuk dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan.
Konstruksi rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu mempercepat penyebaran api, membuat kobaran api semakin membesar dan sulit dikendalikan.
Kepanikan segera melanda warga setempat. Asap hitam pekat membumbung tinggi ke udara, terlihat dari berbagai penjuru kota.
Teriakan minta tolong dan suara ledakan dari barang-barang yang terbakar memenuhi udara, menciptakan suasana mencekam di lokasi kejadian.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda bersama relawan dan penduduk setempat dengan sigap mengerahkan delapan unit mobil tangki ke lokasi.
Para petugas pemadam kebakaran bersama relawan bekerja keras memadamkan api yang terus membesar. Meski demikian, diperlukan waktu sekitar satu jam untuk akhirnya dapat menguasai situasi.
Setelah api berhasil dipadamkan, tim gabungan yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran, relawan, dan aparat kepolisian segera melakukan pencarian korban di antara puing-puing bangunan yang hangus terbakar.
Tak lama kemudian, jenazah Ahmad Maulana ditemukan di dalam kamar mandi dalam posisi tertelungkup.
Alis, ayah Ahmad Maulana, mengungkapkan kesedihannya kepada wartawan.
“Biasanya dia (Ahmad) ikut berjualan di Pasar Pagi Samarinda. Tapi hari ini karena masih tidur, dirinya ditinggal sebentar di rumah.
Sendirian Ulun (saya) tinggal. Biasanya ikut. Terus, Berhubung dia tidur, aku tinggal sebentar aja,” tuturnya dengan suara bergetar.
Alis tidak menyangka musibah ini akan menjadi peritiwa terakhir bersama anaknya.
Kapolsekta Sungai Pinang, AKP Rachmad Ariwibowo, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran.
Pihaknya juga memeriksa saksi-saksi dan akan berkoordinasi dengan Labfor untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran ini.
“Korban yang kami evakuasi dalam keadaan meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Umum AW Syahranie untuk dilakukan visum. Posisi korban saat ditemukan memang dalam keadaan tertelungkup di kamar mandi, namun kami belum bisa memastikan detail kejadiannya sebelum hasil penyelidikan keluar,” ungkap AKP Rachmad.
Dampak kebakaran ini sangat signifikan bagi warga setempat. Setidaknya tiga bangunan yang terdiri dari sembilan pintu hangus terbakar.
Delapan kepala keluarga dengan total 255 jiwa kehilangan tempat tinggal mereka dalam sekejap. (Suriyatman)