News

Bawaslu Kaltim Launching IKP, Dua Kabupaten Masuk Kategori Rawan Tinggi

Sejumlah kabupaten/kota di Benua Etam masuk dalam kategori rawan tinggi dan sedang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini. Hal itu terungkap saat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Launching Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Setiap Hari Coffee --Jalan Ir. H. Juanda, Kota Samarinda-- Sabtu 14 Juli 2024, malam.

DI acara ini, digelar pula diskusi panel yang menghadirkan tiga narasumber. Materi diskusi tersebut diantaranya media sebagai sarana penyampaian informasi dan edukasi politik pada Pilkada 2024, kemerdekaan pers yang bertanggungjawab di Pemilu 2024, serta peran media dalasm pengawasan Pilkada 2024.

IKP adalah instrumen deteksi dini dari potensi kerawanan di Indonesia yang hendak melangsungkan Pilkada. Sehingga segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses pemilu yang demokratis dapat diantisipasi, diminimalkan, dan dicegah.

Menurut Galeh Akbar Tanjung, Anggota Bawaslu Kaltim, dua kabupaten yang masuk dalam kategori Rawan Tinggi adalah Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Barat (Kubar). “Delapan kabupaten/kota lainnya masuk dalam kategori Rawan Sedang (selengkapnya lihat di bawah berita, Red.),” katanya.

IKP, ujarnya, sudah dirilis oleh Bawaslu Repuplik Indonesia (RI) saat Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), Februari 2024 lalu. Dalam proses pengambilan data IKP, ternyata bersamaan dengan keperluan data untuk Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Lalu, ada sejumlah hal yang menjadi poin penting. Terutama pendalaman informasi mengenai Pemilu di Kaltim.

“Saat ini ada tahapan Pilkada serentak di Kaltim. Bawaslu Kaltim memiliki kepentingan menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa Kaltim bagian dari pengingat terhadap potensi pelanggaran yang akan muncul pada tahapan Pilkada serentak ahun ni,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, peringkat rawan di level provinsi di Indonesia berdasarkan onstruksi IKP yang terdiri dari 4 dimensi, 12 subdimensi, hingga 61 indikator. Untuk sosial politik, ujarnya, terdiri dari 3 subdimensi dan 16 indikator. Lalu penyelenggaraan pemilu, terdiri dari 5 subdimensi dan 24 indikator. “Sisanya untuk kontestasi dan partisipasi, terdiri dari 2 subdimensi 15 indikator dan 2 subdimensi 6 indikator,” ujarnya.

Dikutip dari laman resmi Bawaslu, IKP tahun ini memiliki tiga tujuan. Diantaranya melakukuan pemetaan daerah kerawanan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota., menjadikan sebagai instrumen proyeksi dan deteksi dini dalam melakuka pencegahan kerawanan pemilu, sera menjadikan IKP sebagai instrumen dalam melakukan dasar program pencegahan dan pengawasan bagi Bawaslu RI.

Sementara itu, menurut Galeh Akbar Tanjung, peran media sangat dibutuhkan. Terutama dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Bawaslu Kaltim mengapresiasi banyaknya wartawan yang hadir dalam Launching IKP ini. “Kami butuh media, kami butuh teman-teman wartawan, agar pesan yang kami sampaikan sampai ke masyarakat,” ucapnya. (fai)

TINGKAP IKP KABUPATEN/KOTA DI KALTIM

RAWAN TINGGI (20 PERSEN)
– Kukar (51,48 Persen)
– Kubar (50,30 Persen)

RAWAN SEDANG (80 PERSEN)
Bontang (39,48 Persen)
Balikpapan (38,20 Persen)
– Mahulu (35,18 Persen)
Kutim (33,34 Persen)
Samarinda (32,78 Persen)
Berau (30,53 Persen)
Paser (24,47 Persen)
PPU (20,55 Persen)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status