Ini Dugaan Penyebab Abrasi di Sekitar Jembatan Mahkota 2 Samarinda
KLIKSAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda melakukan tindakan tegas sebagai dampak terjadinya abrasi tanah di sekitar Jembatan Mahkota 2 Samarinda area Teluk Bajau, Palaran Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu siang 25 April 2021,
Tindakan tegas tersebut adalah menghentikan sementara proyek pembangunan instalasi pengelolaan air (IPA) Kalhold Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, mulai Minggu 25 April 2021 hingga proses penelitian pondasi Jembatan Mahkota 2 selesai dilakukan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Samarinda, Hero Mardanus Setyawan mengatakan, saat ini di sekitar Jembatan Mahkota 2 Samarinda sedang berlangsung proyek pembangunan IPA PDAM Kalhold.
Dalam kasus abrasi atau longsoran tanah di tepi Sungai Mahakam tersebut, Hero Mardanus Setyawan menduga telah terjadi kesalahan prosedur pengerjaan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana IPA Perumdam tersebut.
Kontraktor pelaksana proyek tersebut adalah perusahaan BUMN, yaitu PT Nindya. IPA Kalhold itu beranggaran dari APBN.
”Seharusnya kontraktor membuat dulu tiang pancangnya sebelum melakukan pengerukan untuk penahannya. Kalau tidak ada penahannya, kayak gini. Ikut semua longsor,” ujar Hero Mardanus Setyawan saat dikonfirmasi Minggu, 25 April 2021.
Perwakilan PT Nindya selaku kontraktor pelaksana proyek IPA Kalhold Perumdam Tirta Kencana Samarinda mengaku pihaknya telah melakukan pekerjaan sesuai prosedur dan pedoman.
Menurut perwakilan perusahaan yang enggan disebutkan namanya tersebut, pihaknya saat ini sedang melakukan pekerjaan pembangunan tempat pengelolaan debu.
”Ini hanya melakukan metode dalam pelaksanaan. Sehingga dalam pelaksanaan nanti tinggal diamankan. Kita mancang di depannya,” ujarnya. (Jie)