Pemkab Kutai Kartanegara

Dukung RPJMD Kukar, Dispar Gandeng Polnes Tingkatkan Daya Saing Desa Wisata Kersik

Kutai Kartanegara, KLIKSAMARINDA – Desa Wisata Kersik di Kecamatan Marang Kayu jadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengembangkan pariwisata berbasis ekonomi kreatif. Melalui kolaborasi antara Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar dan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), proses pendampingan terus dilakukan. Kali ini melalui pengolahan produk kuliner berbahan baku lokal. Khususnya ikan bandeng dan keong tambak.

Kata Airin Susanti, Staf Ahli Muda Dispar Kukar, program ini sejalan dengan Misi ke-3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026. Dimana, fokusnya adalah penguatan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. “Tujuannya meningkatkan daya saing destinasi wisata daerah,” katanya, belum lama ini.

Airin Susanti menyatakan, pendampingan desa wisata merupakan bagian dari rencana aksi untuk mewujudkan visi pembangunan daerah. “Ini adalah upaya nyata kami untuk mengangkat kearifan lokal sekaligus mendorong ekonomi kreatif warga sebagai tulang punggung pariwisata Kukar,” ujarnya.

Disamping itu, Airin Susanti menekankan, “Desa wisata adalah ujung tombak. Melalui program ini, kami yakin Kukar akan semakin kompetitif sebagai destinasi pariwisata berbasis komunitas. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Desa Wisata Kersik siap melangkah maju. Ini membuktikan bahwa potensi lokal -—jika dikelola dengan baik—- dapat menjadi penggerak ekonomi yang berkelanjutan”.

Selain itu, dalam proses pengolahan produk kuliner ikan bandeng dan keong tambak ini, Dispar Kukar dan Polnes menghadirkan Chef Anjar Permadi. Di sana, dia membimbing warga dalam mengolah ikan bandeng menjadi kerupuk dan amplang. Lalu, mengubah keong tambak -—yang selama ini dianggap hama– menjadi sambal goreng bernilai ekonomis.

“Dengan resep yang tepat, bahan-bahan yang sebelumnya kurang bernilai kini bisa menjadi produk unggulan,” ungkap Chef Anjar Permadi. “Amplang yang awalnya gagal dibuat warga, kini renyah berkat resep yang tepat. Keong yang dianggap sampah pun jadi sambal premium,” timpalnya.

Sementara itu, saat proses pengolahan produk kuliner ikan bandeng dan keong tambak, warga di Desa Wisata Kersik tampak antusias. Khususnya para ibu yang menjadi anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Biru Kersik.

Sari, salah satu peserta, mengaku sempat gagal membuat amplang bandeng hingga tiga kali. Namun akhirnya, ia berhasil setelah dibimbing oleh Chef Anjar Permadi. “Sekarang amplang kami renyah dan bisa dijual dengan untung hingga 100 persen. Ini peluang besar untuk menambah penghasilan keluarga,” bebernya, semangat.

Jumriana, Sekretaris Pokdarwis Pantai Biru Kersik, menambahkan, pelatihan ini menjadi angin segar bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desanya. “Ibu-ibu sangat senang karena mereka melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Rencananya, bulan depan kami akan mengikuti expo ekonomi kreatif di pusat Kecamatan Marangkayu dengan memamerkan produk olahan UMKM kami sebagai kreasi ekonomi kreatif dari Desa Wisata Kersik,” paparnya.

CIPTAKAN RANTAI EKONOMI

Koordinator Tim Pendamping Polnes, M. Fauzan Noor, menegaskan program ini tidak hanya menyelesaikan masalah hama keong tambak. Tetapi juga menciptakan rantai ekonomi baru berbasis bahan lokal. “Dari bahan baku yang melimpah dan harga terjangkau, warga bisa menghasilkan produk bernilai tinggi. Baik untuk konsumsi sendiri maupun sebagai oleh-oleh wisata,” ulasnya.

M. Fauzan Noor berharap, inisiatif ini dapat terus dikembangkan. Hingga, Desa Wisata Kersik jadi contoh sukses pengembangan pariwisata berbasis komunitas. “Ini sekaligus mendukung visi Pemkab Kukar sebagai destinasi unggulan di Kalimantan Timur (Kaltim),” urainya. (ks/Adv/Diskominfo Kukar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Maaf Konten Diproteksi oleh Sistem !! Sila hubungi redaksi melalui email kliksamarinda.@gmail.com
DMCA.com Protection Status