News

Bangunan SMK Negeri 8 Samarinda Rusak Bahayakan Siswa Belajar

KLIKSAMARINDA – Kondisi bangunan SMK Negeri 8 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kerusakan. Kerusakan bangunan tersebut membuat proses belajar mengajar di SMK Negeri 8 Samarinda berlangsung di luar kelas dalam sepekan terakhir.

Terlihat pada Rabu, 28 September 2022, para siswa Kelas 11 dan Kelas 12 Jurusan Akutansi dan Keuangan Lembaga (AKL) mengungsi ke sejumlah ruangan yang ada di sekolah, termasuk ke pelataran mushola sekolah.

Mereka terpaksa belaajar dalam cuaca panas. Sesekali para siswa ini menggunakan buku pelaajaran mereka untuk berkipas.

Para siswa ini pun khawatir akan adanya hewan buas seperti ular. Namun para siswa yang berasal dari dua kelas dengan jumlah siswa 80 orang ini tetap fokus belajar.

Saat ini bangunan tempat biasanya mereka belajar mengalami kerusakan. Bangunan dua lantai itu pun nyaris ambruk.

Sejumlah titik di lantai bangunan terlihat pecah- pecah. Bahkan beberapa lantai mengalami penurunan.

Begitu juga bagian dinding bangunan yang terlihat retak. Keretakan itu terjadi diduga akibat pergeseran pondasi pada konstruksi bangunan dan membuat bangunan terlihat telah miring.

Pihak sekolah pun mengambil langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak sekolah membatasi aktivitas siswa di dalam bangunan itu dan memasang kayu pembatas.

Seorang siswa Kelas 12 bernama Sita menyatakan, dirinya tak bermasalah sekolah di luar ruangan. Terpenting bagi Sita dan siswa lainnya adalah keselamatan saat belajar.

“Menyatu dengan alam. Tapi takutnya kalau hujan airnya ke sini. Belum pernah, tapi kalau hampir kehujanan pernah. Dilihat di situ plaponnya terbuka. Jadi takutnya kita keruntuhan plapon,” ujar Sita.

Para guru dan tenaga pendidik juga merasakan kondisi belajar di luar ruangan. Adalah Fatmawati, guru mata pelajaran Akutansi, mengatakan bahwa belajar di areal terbuka membuat siswa kehilangan fokus.

Fatmawati menyatakan, udara yang panas juga membuat para guru kasihan melihat para siswa yang berkipas. Sementara untuk menyediakan kipas, tidak bisa dilakukan oleh sekolah dalam waktu dekat.

“Itu gak fokus karena kami juga melihat langsung di jalanan sana ada orang. Di sini kurang fokus juga. Terkadang di sini ada binatang juga karena memang kiri kanan di sini masih hutan. Jadi mungkin menghawatirkan juga buat anak-anak,” ujar Fatmawati.

Kepala SMK Negeri 8 Samarinda, Sri Hartono mengaku pihaknya telah melaporkan kerusakan bangunan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim. Pihaknya juga telah meminta Kepala PUPR Kaltim agar melakukan perbaikan bangunan.

Namun hingga saat ini kondisi bangunan masih telantar tanpa sentuhan apapun. Sri Hartono berhrap Pemprov Kaltim dapat melakukan perbaikan secepatnya.

Pasalnya, saat ini proses belajar mengajar sudah berjalan 100 persen. Sebelumnya, menurut Sri Hatono, ketika masih proses belajar mengajar 50 persen, kelas bisa dilakukan secara bergantian.

“Jadi waktu itu kami mengundang Dinas Pendidikan. Dinas Pendidikan mengirimkan boleh dikatakan ahlinya. Saya tidak tahu dan itu dinyatakan berbahaya dan disarankan untuk tidak digunakan. Nah, kemudian karena itulah kami dengan terpaksa membuat pertemuan seperti saat ini,” ujar Sri Hartono. (Suriyatman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status