Tenaga Kesehatan PPPK Kaltim Terima SK Gubernur
KLIKSAMARINDA – Sebanyak 446 tenaga kesehatan (nakes) berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menerima Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Kaltim, H Isran Noor.
SK dan Surat Perjanjian Kerja PPPK tenaga kesehatan di lingkungan Pemprov Kaltim formasi tahun 2022 diberikan Gubernur Kaltim yang diwakilkan oleh Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi.
Para penerima SK PPPK terdiri dokter, perawat, bidan, apoteker, teknisi, nutrisionis dan tenaga kesehatan lainnya tersebar di Dinas Kesehatan Kaltim, RSUD AW Sjahranie Samarinda, UPD RS Korpri Samarinda, RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, RS Jiwa Atmahusada Mahakam Samarinda, Labkesda Kaltim dan RS Mata Kaltim.
SK pengangkatan ditandatangani Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor secara resmi diserahkan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi kepada masing-masing penerima secara simbolis di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, di Gedung Pendopo Odah Etam, Kamis, 4 Mei 2023.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Kaltim mengucapkan selamat kepada saudara-saudara semua yang telah menerima SK pengangkatan hari ini. Saya ingin mengingatkan pertama-tama (para nakes PPPK) bersyukur kepada Allah SWT, kemudian orang-orang yang terlibat dalam proses ini, kedua orang tua, suami atau istri yang mendoakan sehingga proses ini berjalan dengan baik, mendapatkan SK PPPK,” ujar Wagub Hadi Mulyadi.
Hadi mengingatkan menjadi PPPK atau ASN, bukan satu-satunya tujuan untuk mencari rezeki, karena proses datangnya rezeki itu tidak terkait dengan kedudukan, jabatan, dan status sosial. Ia mencontohkan, banyak orang yang tidak lulus Sekolah Dasar (SD), tapi jadi konglomerat berpenghasilan miliaran setiap bulannya.
“Tetapi yang paling penting ASN itu kan abdi negara, jadi tujuan utamanya itu adalah mengabdi, dengan demikian maka rejeki akan datang, dari arah yang tidak disangka-sangka,” katanya.
Bicara rejeki, Hadi menceritakan sebuah kisah nabi Ibrahim dan istrinya Siti Hajar. Dalam AlQuran dikisahkan, Nabi Ibrahim bersama Istri dan anaknya Nabi Ismail, atas perintah Tuhan pergi ke Mekah dari Palestina, sesampai di mekah, sang istri Siti Hajar ditinggal bersama Nabi Ismail saat masih bayi atas perintah Tuhan.
Nabi Ibrahim yang mengantarkan dari Palestina ke Mekah, tiba-tiba harus kembali lagi ke Palestina, lalu Siti Hajar ditinggal berdua dengan Nabi Ismail. Ketika ditinggal, Siti Hajar mencoba mencari makan dan minum ke Shofa dan Marwah untuk mencari makan dan minum untuk anak tercinta nabi Ismail.
Siti Hajar tetap berusaha ke Sofa Marwah mencari makan, ternyata di depan kaki nabi Ismail muncul air, sekarang dikenal dengan air zam zam, itulah rezeki yang diberikan Tuhan kepada Siti Hajar dan nabi Ismail.
“Kisah ini adalah fenomena datangnya rezeki, bahwa rejeki itu datang kepada siapa saja, dengan setidak-tidaknya ada empat syarat yang dilakukan Siti Hajar. Pertama memiliki keikhlasan, bekerja keras dan berusaha, mencintai anaknya ismail, tetap berdoa kepada tuhannya, inilah empat syarat datangnya rejeki,” ujar Wagub Hadi Mulyadi.
“ASN atau tidak, PPPK atau tidak, rejeki akan datang atas empat hal ini sekaligus, mengingatkan kepada PPPK diangkat jangan berharap kemudian rejeki banyak disitu, kalau anda tidak menjalani ketulusan dan keihlasan,” tambahnya.
Mereka yang tulus dan ikhlas adalah yang mempunyai cita-cita luhur, terhadap apa yang sedang dikerjakan. Bagi Hadi, cita-cita luhur, minimal membahagiakan orang tua, keluarga, anak/istri, yang lebih tinggi lagi memberi manfaat kepada masyarakat kemudian tingkat selanjutnya kepada bangsa dan negara Indonesia.
“Cita-cita luhur membuat cara kerja kita berbeda, semangat dan gairah pun berbeda, tau apa yang diperintahkan bukan urusan sederhana,” imbuhnya.
Wagub Hadi Mulyadi juga mengatakan kerja keras bukan hanya untuk diri. Kerja keras juga diwariskan kepada anak cucu yang akan diingat dan dikenang mereka adalah ayah ibunya yang pekerja keras.
Turut hadir Kepala BKD Kaltim, Deni Sutrisno dan pimpinan perangkat daerah dilingkungan Pemprov Kaltim. (Adv/KominfoKaltim)