Puluhan Rumah Warga di Jalan Pemuda IV Samarinda Kebakaran
KLIKSAMARINDA – Kebakaran besar terjadi pada Senin siang, 27 Juli 2023, di kawasan padat penduduk tepi Sungai Karang Mumus, Jalan Pemuda IV, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Sekitar 20 rumah warga yang terbuat dari kayu hangus terbakar dalam insiden tersebut.
Jalanan yang sempit dan banyaknya warga yang menonton membuat sebagian petugas pemadam kebakaran harus masuk ke dalam sungai untuk memadamkan api.
Beberapa petugas pemadam kebakaran bahkan harus naik ke atap rumah warga untuk memadamkan api. Namun, mereka tetap berhati-hati karena sebagian bangunan yang terbakar terlihat ambruk.
Kesulitan petugas pemadam kebakaran mencapai titik api membuat sebagian dari mereka harus masuk ke dalam sungai untuk memadamkan api. Beberapa petugas terlihat naik perahu agar bisa mendekati titik api.
Api yang datang tiba-tiba menyebabkan sejumlah warga tidak sempat mengeluarkan barang-barang mereka. Terlebih saat kebakaran, angin yang sedikit kencang bertiup, mempercepat perluasan api.
Kebakaran ini menghanguskan 4 rumah tunggal, 5 bangsal, dan 20 pintu. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda mencatat bahwa 19 kepala keluarga (KK) dengan total 61 jiwa kehilangan tempat berlindung.
Kasmawati (34), salah satu korban terdampak kebakaran, hanya bisa merasa sedih. Ia berada di dalam pos ronda yang tidak jauh dari kediamannya.
Sebagai seorang ibu dengan seorang anak, ia bingung harus kemana setelah kejadian ini.
Rumah peninggalan orang tua merupakan harta satu-satunya bagi keluarga mereka. Bahkan saat ini, tidak ada harta benda yang berhasil mereka selamatkan.
“Jalan jemput anak, pas pulang tiba-tiba langsung begini. Sekolah depan, katanya dari depan, cuma belum tahu lagi,” ujar Kasmawati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda, Hendra AH, mengatakan bahwa kondisi lokasi kejadian yang padat penduduk dan bangunan yang terbuat dari kayu membuat api cepat membesar.
Beberapa petugas pemadam kebakaran harus mendapat perawatan akibat sesak napas. Titik api yang sulit dijangkau membuat petugas harus naik ke atas atap.
Akibatnya, beberapa petugas harus dirawat oleh tim medis.
“5 pintuan kemudian 4 rumah tunggal dengan jumlah total pintu 20 an, dari kayu, dari bahan dasar kayu, akses jalan lumayan sempit masuk ke dalam dalam gang itu. Rumah-rumah padat penduduk dari kayu, tapi air tersedia karena ini belakangnya sungai. Ya, biasa saja disaat pemadaman terjadi chaos, ya biasa antara relawan dengan masyarakat tapi dapat diselesaikan,” jelas Hendra Ah.
Sementara itu, petugas kepolisian Polresta Samarinda terus melakukan penyelidikan dan investigasi untuk mengungkap penyebab pasti kejadian ini. (Suriyatman)