Provinsi Kaltim

Mendorong Ketahanan Pangan, PJ Gubernur Kaltim Meninjau Laboratorium Kultur Jaringan

KLIKSAMARINDA – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Timur, PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik, didampingi oleh Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana, Staf Ahli Gubernur Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Diddy Rusdiansyah, serta sejumlah pejabat terkait, melakukan peninjauan pada Laboratorium Kultur Jaringan pada Senin, 20 November 2023, kemarin.

Pembangunan dan Operasional Laboratorium

PJ Gubernur Akmal Malik mendapatkan penjelasan rinci dari Kepala Dinas PTPH dan Kepala UPTD BBI TPH bahwa gedung dan laboratorium Kultur Jaringan baru ini telah dibangun sejak tahun 2022 dan dioperasikan sejak April 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov Kaltim untuk memajukan sektor pertanian dan menjaga ketahanan pangan.

Keberhasilan Pengiriman Perdana dan Potensi Agrowisata

Setelah peninjauan pada Laboratorium Kultur Jaringan, PJ Gubernur Kaltim melakukan pelepasan pengiriman perdana bibit pisang “Gerecek”. Selanjutnya, peninjauan dilanjutkan ke kawasan pengembangan agrowisata, terutama di area budidaya buah kelengkeng yang mencapai 437 pohon. Dengan target panen yang dapat diatur setiap bulan, langkah ini membuka potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan daerah.

Apresiasi terhadap Upaya UPTD TPH Kaltim

PJ Gubernur memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh UPTD TPH. Keberhasilan ini melebihi ekspektasinya berencana untuk mengimbau Pemerintah Kabupaten di Kaltim untuk memesan bibit pisang “Gerecek”. Pj Gubernur Kaltim melaporkan progres pertanian di Kaltim ini kepada Presiden sebagai bentuk tanggapan positif terhadap upaya mewujudkan ketahanan pangan melalui kultur jaringan komoditi pertanian unggulan daerah.

Harapan untuk Diversifikasi Tanaman

Pj Gubernur Akmal Malik menyampaikan harapannya terkait kultur jaringan, bahwa tidak hanya satu jenis tanaman yang dapat dikembangkan, melainkan beberapa jenis tanaman. Dirinya optimis bahwa jika diversifikasi ini dapat dilaksanakan, laboratorium ini akan mempercepat kemajuannya khsusnya dengan menambah jumlah SDM berkompeten di Laboratorium Kultur Jaringan. Langkah ini mencerminkan visi yang jelas dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan dan beragam.

“Harapan kultur jaringan tidak hanya sejenis tanaman, tetapi beberapa tanaman lainnya. Kalau itu bisa dilaksanakan, maka laboratorium ini akan cepat maju,” ujar Akmal Malik.

Pengiriman Perdana Bibit Pisang “Gerecek”

Pengiriman perdana bibit pisang “Gerecek” sebanyak 6.000 unit menjadi langkah awal yang sangat positif. Nama “Gerecek” sendiri diambil dari bahasa asli suku Kutai yang berarti sebutan manis atau cantik bagi wanita. Artinya secara harfiah, bibit pisang “Gerecek” ini adalah pisang manis.

Pengembangan Kultur Jaringan dengan Teknologi Baru

Siti Farisyah Yana, Kepala DPTPH, menekankan bahwa pengiriman perdana ini akan diikuti dengan pengiriman berikutnya, mengingat permintaan yang tinggi dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Dengan dukungan peralatan baru, UPTD TPH mulai memperbanyak kultur jaringan dengan menggunakan teknik bioreaktor dari hasil kultur sebelumnya.

Berbagai jenis pisang, termasuk jenis porang, Kaladium, aglonema, dan bahkan teknik sumatik embrio genesis pada tanaman berkayu seperti alpukat, termasuk dalam upaya pengembangan ini.

“Didukung peralatan yang baru pula, kita sudah mulai memperbanyak kultur jaringan dengan menggunakan teknik bioreaktor dari hasil kultur yang sudah dibuat sebelumnya, seperti berbagai jenis pisang, termasuk mengkultur jenis porang, Kaladium, aglonema dan terakhir dengan teknik sumatik embrio genesis tanaman berkayu yaitu tanaman alpukat, termasuk anggrek,” papar Siti Farisyah Yana.

Proyeksi Kebutuhan Bibit di Tahun Mendatang

Hendra Devis, Kepala UPTD BBI TPH, menyampaikan bahwa pada tahun 2024 diperkirakan akan ada permintaan sebanyak 120.000 bibit pisang “Gerecek”, termasuk permintaan dari Kementrian Pertanian sebanyak 20.000 bibit. Proyeksi ini menunjukkan keberlanjutan dan potensi besar dalam pengembangan kultur jaringan di Kaltim.

“Ppada tahun 2024 diperkirakan akan ada permintaan 120.000 bibit pisang kepo, termasuk permintaan dari Kementrian Pertanian (APBN) sebanyak 20.000 bibit,”ungkap Hendra.

Acara di UPTD BBI ini mencerminkan komitmen serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mengembangkan sektor pertanian melalui kultur jaringan. Langkah-langkah konkret, seperti pengiriman perdana bibit pisang “Gerecek” dan upaya diversifikasi tanaman, membuktikan bahwa Kaltim berada di jalur yang tepat untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. (Adv/DiskominfoKaltim)

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status