Isran-Hadi vs Rudy-Seno Debat Pamungkas Pilgub Kaltim 2024: Adu Gagasan dari Tambang ke Pertanian

KLIKSAMARINDA – Pertarungan gagasan tentang transformasi ekonomi dan hilirisasi industri terjadi antara dua pasangan calon (paslon) dalam Debat ketiga sekaligus terakhir Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2024 yang digelar di Metro TV, Jumat, 22 November 2024. Debat yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube KPU Kaltim ini menjadi momentum penting menjelang hari pemilihan pada 27 November 2024.
Pasangan calon nomor urut 01, Isran Noor-Hadi Mulyadi, berhadapan dengan pasangan nomor urut 02, Rudy Mas’ud-Seno Aji, dalam debat yang membahas tema krusial terkait masa depan ekonomi Kalimantan Timur. Segmen ketiga debat menjadi sorotan utama ketika para calon wakil gubernur diminta mempertajam visi, misi, dan program kerja mereka.
Dominasi Sektor Pertambangan dan Tantangan Transformasi
Data panelis yang dipaparkan dalam debat menunjukkan bahwa struktur ekonomi Kalimantan Timur masih didominasi sektor pertambangan dan penggalian, berkontribusi sebesar 41 hingga 57% terhadap PDRB. Sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan menyusul dengan kontribusi 16 hingga 19%, sementara sektor industri pengolahan hanya menyumbang 5 hingga 8%.
Pertanyaan kritis diajukan kepada calon wakil gubernur nomor urut 02, Seno Aji, tentang strategi transformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan.
Pertanyaan ini menjadi krusial mengingat kondisi lingkungan hidup Kaltim yang menunjukkan tren mengkhawatirkan, meski Indeks Kualitas Lingkungan Hidup masih berada pada angka 75,47 (kategori baik) dan Indeks Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada angka 0,55 dengan kecenderungan menurun.
Visi Transformasi Ekonomi Paslon 02
Menanggapi pertanyaan tersebut, Seno Aji memaparkan visi transformasi ekonomi yang berfokus pada peralihan dari sumber daya tidak terbarukan (non-renewable resources) menuju sumber daya terbarukan (renewable resources). Seno menyatakan produksi pertanian kita saat ini hanya mencukupi 37% kebutuhan penduduk Kalimantan Timur, dengan hasil 3,7 ton per hektare. Kondisi ini, kata Seno, menunjukkan urgensi transformasi ekonomi.
“Kita harus melakukan transformasi dari pertambangan ke sektor pertanian. Kenapa kita harus melakukan transformasi? Karena kita mengetahui bahwa pertanian kita saat ini masih cukup rendah. Produksi Tani kita hanya 37% untuk mencukupi penduduk Kalimantan Timur dan hasil Tani kita hanya 3,7 ton per hektare. Artinya, Bapak Ibu, kita melakukan transformasi dari sumber daya alam nonrenewable resources menjadi renewable resources.,” jelasnya.
Seno Aji juga menekankan pentingnya hilirisasi di berbagai sektor. Pertama adalah peralihan atau transformasi pertambangan dengan konversi batubara menjadi dimethyl ether (DME).
“”Masalah hirisasi tentu saja kita juga akan lakukan baik itu hilirisasi di bidang pertambangan dari batubara menjadi dimethyl ether yang nantinya ke depan akan mempermudah transportasinya,” ungkap Seno.
Kemudian optimalisasi perkebunan dengan pengembangan biodiesel dari kelapa sawit. Selain itu, memperbaiki infrastruktur penunjang untuk pembangunan pabrik biodiesel untuk mengolah potensi hasil sawit.
“Dari perkebunan, kita ada kelapa sawit yang sangat besar. Tentu saja kita harus melakukan hilirisasi kelapa sawit untuk menjadi biodiesel. Saat ini sangat diperlukan oleh negara ini. Kita sudah mempunyai B30 kita ada kurang lebih 1,3 juta hektare lahan untuk kelapa sawit di Kalimantan Timur tapi kita belum punya yang namanya pabrik biodesel. Untuk itu Bapak Ibu sekalian transformasi sangat diperlukan sangat-sangat diperlukan. untuk itu dengan adanya program jospol kita akan mendapatkan investasi lebih banyak untuk Kalimantan Timur,” kata Seno.
Kritik dan Tanggapan Paslon 01
Hadi Mulyadi, calon wakil gubernur nomor urut 01, memberikan tanggapan kritis terhadap track record Seno Aji selama menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kaltim. “Dalam pengamatan saya, tidak ada program-program spesial yang beliau usulkan dalam konteks hilirisasi komunitas di Kalimantan Timur,” ungkap Hadi. Selama ini, menurut Hadi, proyek hilirisasi merupakan proyek pemerintah pusat dan dinas terkait.
Isran Noor, calon gubernur petahana, juga mengkritisi keakuratan data yang disampaikan Seno Aji. “Luas sawit di Kalimantan Timur bukan 1,3 juta hektare tapi 1,65 juta hektare. Tolong perbaiki datanya, jangan salah-salah terus,” tegasnya.
Pembelaan dan Program Konkret
Menanggapi kritik tersebut, Seno Aji membela diri dengan menjelaskan perannya sebagai wakil ketua DPRD dalam mendorong program hilirisasi. “Saya sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur saat itu, kita terus mendorong pemerintah provinsi. Lakukan hilirisasi, ada track recordnya jelas. Selama 5 tahun kita lakukan. Tapi selama 5 tahun tidak pernah, kasihan,” ungkapnya.
Ia memaparkan program “Jospol” yang akan fokus pada pembangunan pabrik-pabrik biodiesel dan transformasi sektor pertambangan ke pertanian.
Seno juga menyatakan akan melakukan pengembangan lahan pertanian produktif hingga pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan usaha tani.
Debat pamungkas Pilgub Kaltim 2024 ini mengungkap perbedaan pendekatan kedua paslon dalam mengatasi tantangan transformasi ekonomi. Paslon 02 menekankan pentingnya hilirisasi dan diversifikasi ekonomi, sementara Paslon 01 mempertanyakan track record dan akurasi data yang disampaikan paslon lain.
Transformasi ekonomi Kaltim dari ketergantungan sektor pertambangan menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan menjadi isu krusial yang akan memengaruhi masa depan provinsi ini. Masyarakat Kaltim akan menentukan pilihan mereka pada 27 November 2024, dengan mempertimbangkan visi dan program konkret yang ditawarkan kedua paslon dalam debat ini. (*)