Intervensi Pasar Segera Dilakukan Untuk Hindari Gejolak Harga Kebutuhan Pokok di Ibukota Kaltim
KLIKSAMARINDA – Jelang Lebaran 2020, Pemerintah Kota Samarinda akan bergerak untuk melakukan intervensi harga pasar. Alasannya, seperti diungkapkan Wali Kota Samarinda dalam Rapat Koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menanggulangi stabilitas harga kebutuhan pokok.
Dalam rapat yang berlangsung Senin pagi, 18 Mei 2020 melalui video conference, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menegaskan, karena harga kebutuhan pokok telah mengalami kenaikan, Pemkot Samarinda perlu menyikapi dengan melaksanakan operasi pasar. Waktunya, imbuh Syaharie Jaang, seminggu sebelum Lebaran.
Intervensi harga dengan operasi pasar tersebut khususnya untuk menyasar daya beli masyarakat akan kebutuhan pokok seperti bawang merah, ayam potong, dan cabe rawit. Catatan khusus yang berbeda dengan tahun sebelumnya, Syaharie Jaang meminta operasi pasar kali ini harus mengedepankan protap protokol Covid-19.
“Saya minta dalam minggu ini Disperindag dan PDPAU bisa mengandeng pihak swasta untuk mempelajari pola untuk operasi pasar murah, sehingga bisa membantu daya beli masyarakat dengan harga terjangkau,” ujar Syaharie Jaang seperti dirilis Humas Pemkot Samarinda.
Syaharie Jaang juga memastikan untuk stok bahan pangan di Kota Tepian hingga 4 bulan ke depan dalam kondisi aman dengan harga sebenarnya cenderung stabil. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dan tak perlu panik dengan tidak belanja secara berlebihan.
“Jika tren harga naik di pasaran, saya harap tim TPID harus berani intervensi ke pedagang sebagai bentuk perhatian Pemerintah kepada kebutuhan masyarakat, jangan sampai ada barangnya tapi warga malah tidak bisa belanja karena harga tinggi,” ujar Walikota.
Kendati ada beberapa bahan pokok yang naik, tapi kata dia, Bank Indonesia mencatat posisi Samarinda masuk deflasi dalam 2 bulan terakhir dengan angka -0.8 persen karena daya beli warga yang ikut menurun di masa pandemi Covid-19 di Samarinda. (*)