Gubernur Kaltim Pastikan Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Perbatasan

KLIKSAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor memastikan pembangunan di wilayah perbatasan Indonesia Malaysia tetap berlangsung di masa pemerintahannya. Kawasan tersebut kini masih didominasi berupa hutan yang lebat.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika masyarakat di kawasan ini belum banyak merasakan dampak pembangunan.
Setiap harinya, warga di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, harus melewati Sungai Mobong yang lebar dan berbatu. Ketika sungai surut, kendaraan dapat menyeberang.
Namun, saat musim hujan atau sungai naik, mereka harus menunggu hingga air surut untuk melintas.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkolaborasi dengan TNI untuk membangun jalan dan jembatan menuju wilayah perbatasan Kalimantan Timur.
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, mengatakan bahwa langkah ini penting karena Mahakam Ulu adalah salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan masalah besar di perbatasan dengan negara tetangga akibat infrastruktur yang kurang baik.
“Kewajiban, apalagi Mahakam Ulu ini salah satu kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga. Tidak ada pilihan dan menjadi prajurit harus membangun. Jangan sampai nanti ada gep yang besar. Negara tetangga kita infrastrukturnya bagus. Malu-maluin NKRI aja,” ujar Gubernur Isran Noor usai meresmikan jembatan Sei Mobong pekan lalu.
Sementara itu, Bonifasius Belawan Geh, Bupati Mahakam Ulu, menyatakan bahwa wilayah Mahakam Ulu sebagian besar masih merupakan kawasan hutan, dan beberapa wilayah masih terhubung melalui jalur sungai.
Untuk membuka wilayah ini, Bupati membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah Kalimantan Timur, karena anggaran yang dimiliki oleh kabupaten ini tidak mencukupi untuk membangun infrastruktur jalan antar-kecamatan hingga ke perbatasan Kalimantan Timur-Malaysia.
“jalan tercepat menuju Kalteng. Kalsel menuju IKN dan hanya 700 kilo saja. Kalau lewat Kalsel ribuan (kilometer). Nah, bagus itu makanya Pak Gubernur terima kasih membangun. Ini untuk kepentingan kita bersama supaya kalau mau lihat ke sana enak, nih. Lewat jembatan yang sudah ada,” ujar Bonifasius Belawan Geh.
Antonius Lejiu, tokoh adat di Kecamatan Long Bagun, mengatakan bahwa jembatan yang baru diresmikan sangat membantu aktivitas masyarakat dari Long Bagun hingga Long Apari.
Sebelumnya, saat air sungai naik, mereka tidak dapat melintas, dan terpaksa harus menunggu di tenda yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
“Sangat senang. Hari ini, kan otomatis jembatan ini bisa masyarakat manfaatkan. Mengingat kesulitan-kesulitan saat musim hujan untuk menyeberang sungai ini kadang-kadang kami gak bisa karena dalam,” ujar Antonius Lejiu.
Jembatan Sungai Mobong ini dibangun dengan dana APBD Kalimantan Timur sebesar Rp19,7 miliar dan konstruksinya dilakukan oleh TNI Kodam VI Mulawarman.
Selain itu, pemerintah provinsi juga membangun 36 jembatan, di mana 35 di antaranya adalah jembatan sementara atau jembatan Bailey. Ini adalah langkah signifikan untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah perbatasan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan pemerintah pusat juga akan segera membangun jalan dari Ujo Bilang ke Long Apari sepanjang 150 kilometer. Hal ini akan mempermudah akses dari Kecamatan Ujo Bilang ke Long Apari, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Pembangunan ini bertujuan untuk menghubungkan wilayah perbatasan dengan wilayah lainnya di Kalimantan Timur dan meningkatkan aksesibilitas serta pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. (Suriyatman)