News

Catat, Masyarakat Kecil Butuh Bantuan Saat Berdiam di Rumah

KLIKSAMARINDA – Penyebaran Covid-19 di Kalimantan Timur cukup berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Selain adanya pembatasan aktivitas sehari-hari, masyarakat juga mengalami keterbatasan dalam mengakses kebutuhan hidup.

Tak terkecuali di Samarinda, Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. Kebijakan Pemerintah yang mengimbau agar warga berdiam di rumah melalui Instruksi Gubernur Kaltim Nomor 1 Tahun 2021, membuat warga kesulitan mengakses sumber pencaharian dan penghidupan.

Seperti yang terjadi di RT 8, Kelurahan Pelita, Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Menurut Ketua RT 8, Gondo, banyak sekali warganya yang terdampak dari Instruksi Gubernur Kaltim Nomor 1 Tahun 2021 tersebut.

Terutama mereka yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima yang berhara dari pendapatan harian. Saat ini, para pedagang kaki lima di RT 8 tetap berada di rumah demi Instruksi Gubernur Kaltim.

“Mereka ini kita usulkan belum keluar. Baru ini saja yang keluar. Lainnya belum keluar,” ujar Gondo, Sabtu pagi, 13 Februari 2021.

Meski begitu, ada saja kalangan di luar lingkaran pemerintah yang turun membantu sesama di saat masyarakat diminta untuk berdiam di rumah dan kehilangan akses ekonominya. Satu lembaga yang bergiat memberikan dan menyalurkan bantuan adalah Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Pelita Samarinda.

Di tengah pemberlakuan kebijakan di rumah saja, sejumlah anggota FKPM membagikan sembako untuk masyarakat, Sabtu 13 Februari 2021. Tim FKPM turun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan mereka memasuki gang-gang sempit untukmenyerahkan bantuan kepada warga yang membutuhkan.

FKPM tak hanya membagikan bantuan kepada warga Pelita, Samarinda. Anggota FKPM juga membagikan bantuan kepada mereka yang tengah dalam penjalanan, tukang parkir, dan para pengatur lalu lintas yang tetap beraktivitas saat program berdiam di rumah.

Perwakilan FKPM, Dyah Lestari mengatakan, pemberian sembako ini adalah untuk mengurangi kekecewaan warga yang selama dua hari tidak bisa beraktivitas membutuhi kebutuhan ekonomi. Terutama mereka yang berprofei sebagai para pedagang kaki lima.

“Ketika masyarakat dilarang untuk keluar rumah harus dipersiapkan bagaimana makanan mereka untuk dua hari selama istirahat di rumah. Jadi, cobalah kita mengetuk para donatur untuk melakukan hal yang sama untuk saling berbagi,” ujar Dyah Lestari. (Jie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status