News

Banjir Samarinda Meluas Tapi Belum Darurat

KLIKSAMARINDABanjir di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) kembali terjadi dalam 5 hari terakhir. Hujan mengakibatkan genangan air di sejumlah kawasan dan semakin meluas.

Hingga Rabu siang, 2 Desember 2020, warga korban terdampak banjir di Samarinda berada di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Samarinda Utara, Kecamatan Sungai Pinang, dan Kecamatan Samarinda Ulu.

Sebelumnya, genangan air merendam ratusan rumah di Perumahan Bengkuring. Banjir lalu merendam kawasan Perumahan Griya Mukti, Gunung Lingai, Nusantara Hingga Jalan Pemuda.

Komandan Koramil Samarinda Utara, Mayor Surono mengatakan bahwa saat ini genangan air mengalami peningkatan sekitar 3 centimeter di wilayah Bengkuring. Pihaknya bahkan telah membangun posko bantuan dan kooordinasi warga terdampak banjir.

Menurut Mayor Surono, warga korban banjir paling banyak terjadi di Kecamatan Samarinda Utara. Kndisi di wilayah Jalan Pemuda dan sekitar Temindung ada beberapa titik sudah masuk menggenani jalan.

“Kami sudah membangun posko di wilayah Bengkuring untuk pemantauan dan membantu mengevakuasi warga yang membutuhkan pertolongan, untuk dapur umum TNI Polri dan Relawan Kota Samarinda sudah membangun Posko dapur umum,” ujar Mayor Surono.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penanggulangan Banjir Kota Samarinda, Wahiduddin, mengatakan kondisi yang terjadi di kota Samarinda saat ini hal yang biasa dan terjadi saat intensitas hujan cukup tinggi dan ini juga dibarengi dengan tingginya pasang air sungai Mahakam.

“Belum bisa kita tetapkan dalam kondisi darurat karena saat ini ketinggian air juga sudah menurun. Kalaupun dikatakan meluas karena memang mengikuti alur sungai Mahakam,” ujar Wahiduddin.

Menurut Wahiduddin, ketinggian airnya mengikuti alur Sungai Karang Mumus dan genangan air yang terjadi saat ini karena lambatnya air sungai karena pasang air sungai. Selain itu genangan air yang terjadi saat ini terjadi di daerah daerah langganan banjir yang ada di Samarinda.

Pihak BPBD Samarinda terus melakukan pemantauan ketinggian air di Samarinda. Pihaknya juga belum menerima laporan adanya kelumpuhan aktivitas warga akibat terdampak banjir.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya memiliki pemikiran untuk meminimalisir banjir yang kerap terjadi di Samarinda dengan membangun polder juga ditopang dengan kanal-kanal yang bisa mempercepat lalu lintas air menuju mulut Sungai Mahakam dan anak Sungai Mahakam seperti Sungai Karang Mumus.

Ide membangun kanal-kanal ini sebenarnya pernah diusulkan Angkasa Jaya kepada Walikota saat masih dijabat oleh almarhum H. Achmad Amien, namun belum bisa direalisasikan hingga sekarang.

“Membangun jaringan kanal di beberapa tempat yang tembus sungai Mahakam itu luar biasa biayanya. Karena kita harus membuat saluran-saluran baru. Polder juga diperlukan, tapi alangkah baiknya dibarengi dengan dibuatnya kanal-janal baru yang bisa menembus sungai Mahakam secara cepat dan akurat,” ujar Angkasa Jaya. (Jie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status