Terowongan Samarinda Mendekati Penyelesaian, Progres 85 Persen
KLIKSAMARINDA – Kota Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), akan segera mencatatkan sejarah baru dengan hadirnya terowongan pertama dan terpanjang di Bumi Mulawarman.
Proyek terowongan yang menerobos Gunung Steleng ini memiliki panjang mencapai 690 meter dan dirancang untuk mengurai kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan kunjungan ke terowongan tersebut pada Jumat, 27 Desember 2024. Andi Harun juga langsung menyaksikan proses drilling atau pengeboran yang mendekati penyelesaian.
Hasil pengamatan langsung dan laporan yang diterimanya, Andi Harun menyatakan bahwa progres pembangunan terowongan yang menghubungkan Jalan Kakap dengan Jalan Sultan Alimuddin di Kecamatan Samarinda Ilir telah mencapai 85 persen.
“Ini satu-satunya dan pertama kali di Indonesia, kita mampu membuat terowongan dengan kekuatan APBD kita sendiri. Itulah yang kita harapkan, semoga APBD kita dimanfaatkan bagi orang banyak,” ungkapnya usai inspeksi.
Terkait pembatasan akses jurnalis ke lokasi, Wali Kota menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan karena minimnya sirkulasi udara di dalam terowongan.
Meski demikian, ia memastikan telah menyaksikan langsung proses penembusan yang menghubungkan kedua segmen terowongan.
Proyek senilai Rp395 miliar ini memiliki spesifikasi teknis yang mengesankan.
Dengan total panjang 426 meter, terowongan ini terdiri dari inlet dan outlet masing-masing sepanjang 13 meter, serta terowongan utama sepanjang 400 meter.
Keseluruhan jalur yang membentang dari Jalan Sultan Alimuddin hingga Jalan Kakap mencapai 700 meter.
Rezky Samudra Aprilyan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, menegaskan bahwa pembangunan terowongan dirancang dengan standar keamanan tinggi.
“Secara konstruksi, segala perhitungan semuanya aman. Adapun titik-titik rawan sudah kami antisipasi dengan paifoop dan rotboll. Dari perencanaan, kita sudah melakukan kajian dan pemasangan secara lengkap,” jelasnya.
Terowongan Samarinda ini direncanakan menjadi jalan utama pengganti Jalan Otto Iskandar Dinata yang selama ini rawan kecelakaan dan sering mengalami kemacetan akibat kondisi jalan yang sempit dan menanjak.
Penyelesaian seluruh konstruksi ditargetkan rampung pada April 2025, dengan jadwal operasional dimulai pada Juni 2025.
Setelah terowongan terhubung, pekerjaan akan dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas pendukung di luar terowongan.
Meskipun dalam prosesnya sempat terkendala pembebasan lahan, proyek ini tetap berjalan sesuai rencana.
Terowongan ini akan menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam menghadirkan infrastruktur modern bagi warganya. (Suriyatman)