Progres Pembangunan Terowongan Samarinda di Gunung Manggah Sudah 18 Persen
KLIKSAMARINDA – Pembangunan terowongan jalan yang membelah bukit Gunung Manggah di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menunjukkan progres positif yang menjanjikan.
Menurut Walikota Samarinda, Andi Harun, proyek yang bertujuan untuk mengatasi masalah kemacetan lalulintas di wilayah tersebut, khususnya di kawasan Gunung Manggah dan Jalan Sultan Alimuddin Kecamatan Sambutan telah mencapai 18,9 persen.
Progres pembangunan terowongan Samarinda ini melebihi target awal sebesar 17 persen. Pencapaian ini mengindikasikan keseriusan pihak terkait dalam menyelesaikan proyek ini sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
“Kita senang karena dari pemantauan dan peninjauan kita ternyata malah ada plus dari target pekerjaan yang perhari ini sesuai target pekerjaan sebesar 18.9 persen,” ungkap Wali Kota Andi Harun saat meninjau langsung lokasi proyek, Senin 4 Desember 2023, kemarin.
Site Operational Manager, Billy Adrian, memberikan insight terperinci terkait metode yang diterapkan dalam pembangunan terowongan ini. Dengan menggunakan metode New Austrian Tunnelling Method (NATM), proyek ini memastikan keamanan dan ketahanan terowongan dari deformasi selama proses konstruksi.
Dalam dua tahapan perkuatan, yakni temporary support dan permanent support, terowongan dilindungi dengan perkuatan lapis beton tebal 50 cm berkekuatan mutu tinggi. Proses ini melibatkan pemasangan baja dan penggunaan berbagai elemen seperti trowel, wermes, sokrit, rokbold, forpoling, dan payprovedan.
“Kita minim getaran dan bising karena kita ada di dalam tanah, sehingga tidak mengganggu masyarakat jika pengerjaan dilakukan pada malam hari,” jelas Billy Adrian.
Sementara itu, Proyek Manager dari PT PP selaku pelaksana pembangunan proyek terowongan, Danang Hadiatmokho, menegaskan bahwa keamanan masyarakat yang tinggal di atas terowongan menjadi prioritas utama. Sejak perencanaan awal, pihaknya telah melakukan penelitian dan perhitungan secara desain untuk memastikan bahwa terowongan aman bagi warga sekitar.
“Perencanaannya sendiri kita sudah melakukan penelitian di awal, jadi kita lakukan perhitungan secara desain. Pihak PU dan kita sebagai pelaksana proyek memastikan bahwa warga yang ada di sekitar tunnel dapat tinggal dengan aman,” ungkap Danang Hadiatmokho.
Proyek pembangunan terowongan Samarinda ini direncanakan untuk menggunakan satu arah dengan lebar 11 meter dan panjang 400 meter. Dengan nilai proyek mencapai Rp395 miliar, proyek ini diharapkan dapat berfungsi pada bulan Oktober 2024 mendatang.
Sebuah investasi besar yang diyakini akan memberikan dampak positif dalam mengatasi kemacetan lalulintas di wilayah Gunung Manggah, Samarinda, Kalimantan Timur.
Pembangunan terowongan Gunung Manggah di Samarinda, Kalimantan Timur, adalah proyek yang menarik perhatian. Dengan progres positif yang telah dicapai, metode konstruksi canggih yang diterapkan, dan fokus pada keamanan masyarakat, proyek ini menjanjikan solusi efektif untuk mengatasi masalah kemacetan di kawasan tersebut.
Dengan spesifikasi dan nilai proyek yang mencengangkan, terowongan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan infrastruktur dan mobilitas di wilayah tersebut. (Suriyatman)