RSJD AHM Kaltim Butuh Lahan 10 Hektare Untuk Relokasi
KLIKSAMARINDA – Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, saat ini tengah melakukan perencanaan relokasi rumah sakit. Direktur RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda dr. Jaya Muallimin, menyatakan bahwa pemindahan RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda ini penting dengan beberapa alasan.
Pertama, pemindahan merupakan bentuk dari upaya pembenahan rumah sakit sebagai bentuk tekad memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Menurut dr. Jaya Muallimin, pembenahan pelayanan perlumengikuti pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang semakin komplek.
Tak hanya itu, tuntutan dalam pemenuhan pelayanan kesehatan masyarakat bagi rumah sakit yang menyandang Akreditasi A itu memerlukan percepatan. Utamanya, untukmengimbangi perkembangan Provinsi Kaltim ke depan dalam menghadapi rencana pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN.
Karena itu, kualitas dan kapasitas pelayanan perlu didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit yang memadai.
“Kaltim menuju ibu kota negara (IKN), maka sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan pun harus semakin dikembangkan dan ditingkatkan,” ujar dr. Jaya Muallimin, Rabu 19 Mei 2021 melalui Humas Pemprov Kaltim.
Semangat IKN yang didukung dan disambut baik masyarakat Kaltim ungkapnya, harus direspon positif jajaran pelaku dan instansi kesehatan di daerah.
Direktur rumah sakit milik Pemprov Kaltim ini mengakui pihaknya sudah mengajukan permohonan untuk relokasi rumah sakit. Mengingat, RSJD saat ini kurang memadai, selain berada dipadat pemukiman, juga lahan terbatas (tidak lebih 2 hektar).
“Kita mungkin bisa tukar guling dengan Pemkot Samarinda, untuk lahan pembangunan rumah sakit di Samarinda Seberang. Minimal kita perlu lahan 10 hektare,” ujar dr. Jaya Muallimin.
RSJD tambahnya, terus berkontribusi dalam membangun Kaltim, terkait visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dalam meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Kaltim.
Jaya Muallimin menegaskan RSJD menjadi garda terdepan menyehatkan mental masyarakat Kaltim.
“Daya saing itu adalah kesehatan mental. Orang sehat jiwa (mental) dan raganya tentu produktif dan mampu membangun daerahnya, serta memiliki daya saing yang tinggi,” ujar dr. Jaya Muallimin. (*)