News

Peringatan Hari Keluarga Nasional di Kubar, Menuju Industri 4.0 Dari Meja Makan

Keluarga yang baik dipercaya akan memengaruhi pembangunan kualitas sumber daya manusia (sdm). Program pembangunan nasional akan bermuara pada penguatan pembangunan keluarga. Karena itu, keluarga merupakan elemen terpenting yang harus dijaga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Hari Keluarga Nasional merupakan momentum bagi pemerintah untuk menumbuhkan kepedulian dan komitmen pada stakeholder serta masyarakat pada program pemberdayaan ekonomi keluarga. Program pemberdayaan ekonomi keluarga ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga dilaksanakan melalui usaha mikro dengan terus meningkatkan tenaga terampil anggota kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. UPPKS merupakan suatu kegiatan ekonomi produktif yang berusaha meningkatkan pendapatan yang dilakukan oleh keluarga sejahtera secara berkelompok di lingkungan masyarakat yang sederhana.

Pun, begitu ketika menghadapi arus global perkembangan industri 4.0. Kualitas keluarga menjadi kunci keberhasilan Bagi keluarga yang tidak siap menghadapi fenomena tersebut, cenderung tidak optimal dalam menjalankan delapan fungsi keluarga.

Inspektur Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Agus Sukiswo menerangkan, strategi keluarga dalam menghadapi industri 4.0 adalah dengan cara menyelenggarakan kegiatan gerakan kembali ke meja makan bersama keluarga. Gerakan ini akan memiliki kontribusi pada pembentukan peranan dan relasi antara suami dengan istri, orang tua dengan anak, lansia dengan cucu, keluarga inti dengan keluarga besar, dan setiap anggota keluarga dengan peranannya sosialnya.

Budaya untuk makan bersama di meja makan perlu diterapkan setiap hari agar terbentuk karakter yang baik karena keluarga merupakan wadah pertama dan utama pendidikan karakter. Program ini merupakan program kembali ke meja makan yang digagas oleh BKKBN.

“Berkumpul, beradaptasi, dan kita peduli berbagi adalah tujuan kita. Sehingga keluarga kita itu tidak terlalu jauh. Kalau sudah kumpul dengan keluarga, kita yakin ini menjadi suatu karakter keluarga. Apalagi didukung dengan lingkungan yang kuat dan keluarga yang sejahtera,” ujar Agus, Kamis 18 Juli 2019 di acara Peringatan Hari Keluarga Nasional Kaltim di Taman Budaya Sendawar, Kutai Barat (Kubar).

Peringatan Hari Keluarga Nasional Kaltim di Taman Budaya Sendawar, Kutai Barat (Kubar) dibuka dengan pagelaran tarian masal yang dilakukan puluhan pelajar. Para pelajar membawakan gerakan 9 tarian khas Kutai Barat yang berasal dari 6 anak suku Dayak Kalimantan Timur, seperti suku Dayak Tunjung, Dayak Benuaq, Dayak Bahau, Kenyah, Tonyoi, dan Punan.

Tampak hadir Gubernur Kaltim, Isran Noor serta bupati dan walikota se-Kaltim. Isran Noor mengaku bahwa UPPKS berusaha mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Jika hasil kerja mereka bisa diterima oleh masyarakat, maka mereka telah mampu menyejahterakan keluarga mereka. Gubernur bahkan menyemangati para perajin untuk tetap optimis dengan produk mereka.

“Masalah seni, kreativitas masyarakat Kutai Barat, umumnya sudah bagus. Artinya tidak kalah dengan kreativitas pada masyarakat di luar Kutai Barat, Kalimantan Timur maupun secara nasional. Karena sudah memiliki kualitas yang terukur, kita kurang promosi. Kualitasnya oke. Gak perlu rendah diri kita,” ujar Isran Noor.

Dalam kegiatan Hari Keluarga Nasional di Kubar, ada pameran produk UPPKS di Lamin Adat Punan Kutai Barat. Para pemimpin daerah se-Kaltim menyaksikan hasil produksi UPPKS yang merupakan usaha skala rumah tangga yang bertujuan meningkatkan kesejahteraaan keluarga.

Sejumlah kerajinan khas kutai barat terlihat dipamerkan dan dijual seperti kerajinan olahan yang terbuat dari rotan serta kain ulap doyo yang dibuat para pengrajin tradisional. Gubernur Kaltim membeli beberapa produk masyarakat dalam pameran itu. (Jie)

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status