Hudoq Kawit Loa Buah Samarinda , Harap Pandemi Segera Berlalu
KLIKSAMARINDA – Warga adat Dayak Bahau di Desa Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menyampaikan doa dan harapan melalui gelaran Hudoq Kawit, Rabu sore, 1 Desember 2021.
Gelaran ritual adat ini bertujuan agar masa panen tahun 2022 meningkat dan lenyapnya pandemi Covid-19. Bagi warga adat Dayak Bahau, ritual Hudoq untuk mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan saat menugal (menanam) padi.
Ritual ini juga menggambarkan dewa yang mengusir roh jahat dan membawa kebaikan bagi masyarakat suku Dayak. Tarian ini juga memiliki nilai luhur bagi kehidupan masyarakat masa kini.
Hudoq Kawit menampilkan para penari dengan topeng besar dan pakaian yang terbuat dari potongan daun pisang. Mereka menari sembari mengelilingi lapangan di halaman Balai Pertemuan Desa Loa Buah.
Dalam ritual kali ini, seluruh warga mengenakan aksesoris yang terbuat dari tanaman yang ada di sekelilingnya. Rata-rata, warga memakai daun di kepala, seperti daun pakis, sesuai tema kostum ritual kali ini.
Menurut Kepala Adat Bahau Busaang Samarinda, Edmondus Luhat, upacara ini juga dilakukan setelah masyarakat Dayak selesai menanam padi di ladang. Upacara ini dimaksudkan agar tanaman yang mereka tanam nantinya bisa menghasilkan panen yang berlimpah.
“Hudoq kawit itu kita menyampaikan harapan kepada yang maha kuasa. Kita memohon kepada nenek moyang kita yang sudah mendahului kita yang dekat dengan tuhan supaya memberi kita kesehatan. Apalagi saat ini kita tengah diliputi Covid. Kita juga memohon kepada tuhan agar berlalu dengan begitu dibantu oleh mereka yang ada di sana,” ujar Edmondus Luhat.
Sebelumnya, gelaran Upacara Hudoq Kawit terhenti akibat pandemi Covid19. Warga pun seolah melepaskan rindu dan rela datang untuk melihat upacara Hudoq Kawit itu.
Misalnya Budi, warga Tenggarong, Kutai Kartanegara. Budi meluangkan waktu bersama rekannya untuk menyaksikan ritual adat Hudoq Kawit di Samarinda.
“Karena pandemi kegiatan ini jarang dilakukan lagi. Tetapi sekarang dilaksanakan lagi dan menjadi salah satu yang mengobati kerinduan masyarakat akan budaya Kaltim,” ujar Budi.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata Samarinda, Agnes Gering Belawing mengatakan, pelaksanaan Hudoq Kawit ini berlangsung setelah pandemi mulai melandai. Menurut Agnes Gering Belawing, beberapa agenda di sektor pariwisata mulai diaktifkan kembali untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Namun, pemerintah tetap melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan pariwisata agar mencegah terjadinya penularan Covid-19. Antara lain mengurangi kerumunan dalam kegiatan.
“Kegiatan ini masih dibatasi karena masih dalam masa pandemi. Yang sudah divaksin dan suhu tubuhnya normal boleh ikut. Yang sakit atau demam tidak boleh ikut,” ujar Agnes Gering Belawing. (Jie)