Penanganan Banjir Samarinda Perlu Sinkronisasi Program
KLIKSAMARINDA – Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya menyoroti upaya pemerintah dalam pengendalian banjir.
Angkasa Jaya menilai upaya pengendalian banjir yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Pemerintah Provinsi Kaltim, dan Pemerintah Pusat, tidak sinkron.
Angkasa Jaya mencuntohkan ketidaksinkronan itu pada proyek yang saat ini sedang dikerjakan di daerah Simpang Empat Sempaja dan kawasan Jalan AW Syahranie Samarinda.
Di dua kawasan itu, menurut Angkasa Jaya, terdapat proyek yang dilakukan Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, dan Pemerintah Nasional.
Menurut Angkasa Jaya, proyek drainase yang dilakukan oleh Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim tidak sinkron dengan pembangunan Jalan yang dilakukan Pemerintah Nasional di sana.
“Nah, ini sebenarnya ada semacam sejarah yang Gubernurnya sudah ganti, Wali Kotanya sudah ganti, kita kok masih seperti itu? Nggak bisa mengevaluasi bareng-bareng,” ujar Angkasa Jaya saat ditemui usah rapat evaluasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Senin 16 Januari 2023.
Angkasa Jaya juga mencontohkan kasus yang saat ini sedang menjadi sorotan publik Kota Tepian, yaitu pematangan lahan di kawasan Vorvo.
Pematangan lahan itu disegel Pemkot Samarinda. Padahal proyek dikerjakan pihak swasta di eks Lapangan yang merupakan aset Pemprov Kaltim.
Hal ini muncul, menurut Angkasa Jaya, karena kebijakan pemimpin masing-masing institusi yang tidak pernah mencapai sinkronisasi program.
“Ini, kan budaya lama, bahwa antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota itu siapapun Gubernurnya siapapun Wali Kotanya, gak pernah sinkron,” ujar Angkasa Jaya.
Dampak ketidaksinkronan proyek itu, ungkap Angkasa Jaya, justru menambah masalah baru, yaitu menimbulkan genangan di beberapa titik.
Bahkan genangan justru terjadi pada titik yang sebelumnya tidak tergenang.
Karena itu, Angkasa Jaya menilai proyek drainase yang dilakukan oleh Pemkot dan Pemprov tidak sinkron dengan pembangunan Jalan yang dilakukan Pemerintah Nasional di sana.
“Hal ini justru malah menimbulkan genangan di beberapa titik, Bahkan pada titik yang sebelumnya tidak tergenang,” ujar politikus PDI Perjuangan ini. (Pia/Adv/DPRDSamarinda)