Menangkal Ancaman Mpox di Samarinda, Ini Langkah-langkah Pencegahan dan Informasi Penting
KLIKSAMARINDA – Dengan banyaknya kabar mengenai penyebaran Cacar Monyet atau Mokeypox (Mpox) di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) telah menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat di Kota Samarinda.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Dr. Osa Rafshodia, memberikan pernyataan yang memaparkan gejala penyakit ini.
Menurut dr. Osa, gejala Mpox mencakup ruam dengan lepuhan yang muncul di wajah, tangan, kaki, mata, mulut, dan alat kelamin. Disertai dengan demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan kelemahan tubuh.
Kehadiran gejala ini menandakan adanya potensi infeksi dan harus diwaspadai dengan serius.
“Gejala penyakit ini mencakup ruam dengan lepuhan yang muncul di wajah, tangan, kaki, mata, mulut, dan alat kelamin, disertai dengan demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan kelemahan tubuh,” ujar dr. Osa saat ditemui di Labkesda Jalan Pelita, Jum’at 10 November 2023.
Dalam menghadapi potensi penyebaran Mpox, Dinas Kesehatan Kota Samarinda telah mengeluarkan imbauan kepada warga. Menurut dr. Osa Rafshodia warga perlu meningkatkan kepekaan terhadap gejala Mpox.
Dirinya menyarankan agar masyarakat lebih waspada terhadap kemungkinan penularan penyakit ini yang dapat disebabkan oleh virus Mpox, yang dapat ditularkan oleh binatang seperti reptil dan hewan melata.
Langkah-langkah Pencegahan
Dalam upaya pencegahan, masyarakat di Kota Samarinda dihimbau untuk melakukan beberapa langkah konkret. Salah satunya adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai gejala dan cara penularan Mpox.
Dinas Kesehatan juga menawarkan layanan informasi resmi melalui nomor darurat 119, yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyakit cacar monyet (Mpox).
Meskipun belum ada kasus terkonfirmasi Mpox di Samarinda, penting bagi warga untuk tetap waspada. Jika ada orang yang dicurigai menderita penyakit ini, sebaiknya segera menghubungi dokter di layanan resmi tersebut, terutama jika merasakan gejala yang mencurigakan.
“Meskipun belum ada kasus terkonfirmasi Mpox di Samarinda, warga harus tetap waspada. Jika ada orang yang dicurigai menderita penyakit ini, mereka sebaiknya segera menghubungi dokter di layanan resmi. Terutama jika merasakan gejala yang mencurigakan,” ungkap dr. Osa.
Dr. Osa Rafshodia menegaskan bahwa untuk membantu menetapkan gejala dari Mpox, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Samarinda telah mempersiapkan rujukan pemeriksaan specimen (sampel). Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi atau tidak.
“Saat ini kami telah memiliki teknologi bio molekuler yang dapat digunakan untuk menganalisis aktivitas biologis dalam tubuh. Warga tidak perlu pergi jauh ke Jakarta untuk pemeriksaan, kita dapat mengambil specimen, seperti lesi atau luka pada kulit, di lokasi tersebut,” ujar dr. Osa.
Langkah ini sangat signifikan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas pemeriksaan di tingkat lokal, proses diagnosis dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Warga tidak perlu merasa khawatir akan kesulitan akses atau jarak yang jauh untuk mendapatkan pemeriksaan yang akurat.
Semua langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi menyeluruh untuk mencegah adanya penyakit Mpox yang menyebar di Kota Samarinda. Dengan keterlibatan Dinas Kesehatan dan Labkesda, diharapkan setiap potensi kasus dapat diidentifikasi dengan cepat dan diberikan penanganan yang tepat. (Pia/Adv/DiskominfoSamarinda)