Pemkab Kutai Kartanegara

Kisah Bupati Edi Damansyah Sempat Ragu Pembangunan Pabrik Smelter Nikel di Kukar

KLIKSAMARINDA – Pabrik smelter nikel yang baru-baru ini didirikan di kawasan pendingin Kabupaten Kutai Kartanegara telah menjadi daya tarik bagi publik.

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Darmansyah, bahkan memiliki pengalaman yang mengejutkan. Ketika itu, sejumlah anak muda mengunjungi kantornya beberapa bulan yang lalu.

Dari penampilan mereka, Bupati Edi Damansyah sempat ragu pembangunan pabrik smelter nikel bisa terealisasi dalam waktu singkat.

Namun, seiring berjalannya waktu, terbukti bahwa penampilan tidak selalu mencerminkan kemampuan seseorang. Pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) itu diresmikan Gubernur Kaltim pada Selasa, 19 September 2023 lalu.

“Saya sudah melihat sendiri buktinya. Sembilan belas bulan yang lalu, seorang pemuda datang bersama seorang investor dan mengutarakan niatnya untuk membangun pabrik smelter nikel di kawasan Pendingin, kecamatan Sanga Sanga. Saat itu, saya tidak yakin, tetapi saya memberinya izin,” begitu ungkap Bupati Edi Damansyah kepada wartawan belum lama ini.

Sekarang, hasilnya sudah terlihat jelas. Pabrik smelter nikel pertama di Kalimantan berdiri kokoh di Kabupaten Kutai Kartanegara. Investasi asing dari Cina, yang diresmikan oleh Gubernur Kaltim pada 19 September 2023, dipercayai akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan lokal di Kukar.

“PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) mampu menyerap hingga 10 ribu tenaga kerja. Saat ini, ada sekitar 3000 tenaga kerja yang berasal dari kecamatan-kecamatan sekitar Sanga-Sanga, bahkan ada yang berasal dari Palaran Samarinda,” ungkap Edi.

Investasi senilai Rp30 triliun ini diharapkan akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama di Sanga Sanga, serta ekonomi daerah. Kukar memiliki potensi sumber daya alam yang besar yang dapat mendukung pengembangan industri hilir.

Yang lebih penting lagi, menurut Edi, perusahaan ini berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku, terutama dalam hal izin lingkungan dan rekrutmen tenaga kerja lokal.

“Beberapa waktu lalu, muncul isu-isu seputar lingkungan, seperti masalah limbah dan ketenagakerjaan. Namun, alhamdulillah, semuanya bisa diselesaikan melalui mediasi yang tepat, dengan melibatkan perusahaan, masyarakat, dan pemerintah,” jelasnya.

Perlu diingat bahwa industri smelter ini bukanlah satu-satunya investasi yang akan masuk ke Kukar. Akan ada banyak lagi industri yang akan datang ke wilayah Kutai Kartanegara, dan ini akan membawa banyak manfaat bagi daerah ini dan Kalimantan Timur secara keseluruhan.

“Saat ini, keberadaan pabrik smelter nikel akan menciptakan 10 ribu lapangan kerja, dan sektor UMKM akan terus berkembang. Bisnis-bisnis seperti rumah kos, layanan katering, dan lainnya akan terus tumbuh. Dampaknya akan membuat Sanga Sanga berkembang dari sebuah kecamatan menjadi sebuah kota,” tegas Edi. (Adv/DiskominfoKukar)

Back to top button
DMCA.com Protection Status