Kaltim Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting
KLIKSAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya mengatasi masalah stunting. Satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltim.
Bertindak sebagai Ketua Pelaksana TPPS adalah Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Menurut Hadi Mulyadi, upaya pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin. Upaya ini juga memerlukan kolaborasi antara dinas, instansi dan lembaga terkait.
Pasalnya, menurut Hadi Mulyadi, penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi perlu sinergi dan kerja sama melalui program-program.
“Penanganan stunting harus menjadi tugas kita bersama, tidak cukup hanya TPPS Kaltim, namun perlu dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota, serta lintas sektor lainnya,” ujar Hadi Mulyadi, saat menerima Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto didampingi Kabid Dalduk dan KB Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Dinas Kependudukan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita, Jumat 15 Juli 2022 lalu.
Upaya penurunan stunting di Kaltim ini seiring dengan upaya penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 secara nasional. Di tingkat pusat, Pemerintah RI menargetkan 14 persen menjadi agenda utama Pemerintah RI.
Upaya percepatan pencegahan stunting agar konvergen, baik pada perencanaan, pelaksanaan, termasuk pemantauan dan evaluasinya di berbagai tingkat pemerintahan. Pun dengan Pemerintah Provinsi Kaltim yang mengukuhkan TPPS Provinsi Kaltim, pada Senin 18 Juli 2022.
Gubernur Kaltim Isran Noor langsung mengukuhkan TPPS Provinsi Kaltim tersebut dirangkaikan dengan Peringatan Harganas Ke-29 tahun.
Gubernur Isran Noor juga sekaligus membuka pertemuan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting dengan pemangku kepentingan di Provinsi Kalimantan Timur, dirangkai dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, di Mahakam Ballroom Hotel Harris Samarinda, Senin, 18 Juli 2022.
Pembukaan dihadiri Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, Deputi Deputi Bidang Advokasi Penggerakkan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto, dan Wakil Ketua TP PKK Kaltim Hj Erni Makmur.
“Selamat Hari Keluarga Nasional ke-29 Tahun 2022, mari bersama-sama kita wujudkan tema kali ini, yaitu ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting. Serta sukseskan program nasional Kampung Keluarga Berkualitas di wilayah Kaltim,” ujar Gubernur Isran Noor dalam sambutan.
Gubernur Isran Noor sebelumnya melantik Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltim yang diketuai Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi dan koordinator pelaksana Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto.
Gubernur Isran Noor menaruh harapan besar kepada TPPS Kaltim dalam upaya menurunkan angka stunting di Kaltim (22,8 persen). Walaupun angka stunting Kaltim masih di bawah rerata nasional (24,4 persen), namun masih di atas standar dari WHO (20 persen).
“Permasalahan stunting ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak, melainkan perlu kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa hingga tingkat RW/RT. Pembentukkan tim pendamping keluarga juga ujung tombak di lapangan untuk mencapai sasaran kunci, yaitu keluarga. Mudah-mudahan itu tidak hanya diatas kertas tetapi berkualitas,” harap Isran.
Deputi Bidang Advokasi Penggerakkan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso mengatakan pemerintah melalui Satgas Stunting telah menargetkan angka prevalensi stunting pada 2024 dibawah 14 persen.
Sebagai gambaran, kondisi saat ini berada pada kisaran 24,4 persen. Jadi hanya ada waktu sekitar 18 bulan lagi untuk merealisasikan, dengan target penurunan pertahunnya sekitar 5,3 – 5,4 persen.
“Maka kami meminta agar pemerintah daerah memaksimalkan semua sumber daya dan memperhatikan skala prioritas untuk penanganan stunting ini, hingga mencapai targetnya. Dalam pelaksanaannya ada beberapa indikator yang harus diperhatikan, yaitu data untuk penajaman sasaran, menetapkan sasaran kunci untuk menetapkan skala prioritas, pendayagunaan tim pendamping keluarga, pemanfaatan secara maksimal sumber anggaran yang sudah tersedia, gerakan bunda/bapak asuh anak stunting dan satgas percepatan penurunan stunting,” ujar Sukaryo.
Pada kesempatan ini Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi menyerahkan penghargaan kepada pemenang lomba-lomba dalam rangka peringatan Harganas ke-29 Provinsi Kaltim. (*)