Belajar Tatap Muka Perlu Disiplin Protokol Kesehatan
KLIKSAMARINDA – Pandemi Covid-19 telah berakibat munculnya sistem baru bagi pendidikan di Indonesia, seperti pembelajaran dalam jaringan (daring) menggunakan sarana internet. Tak terkecuali di Samarinda dalam 8 bulan terakhir sejak Maret 2020. Namun, dampaknya, anak-anak lebih banyak berada di rumah sehingga waktu bermain lebih banyak daripada waktu belajar.
Menurut Anggota DPRD Samarinda, Jasno, kondisi tersebut telah membuat tingkat belajar anak-anak menurun karena anak-anak banyak bermain handphone. Kualitas belajar pun menjadi pertanyaan besar dengan pola daring tersebut. Namun, sistem belajar daring tidak berjalan dengan cukup baik karena pelbagai kendala, seperti akses internet, fasilitas gadget, hingga ketersediaan kuota dan pengetahuan menggunakan aplikasi.
“Yang seharusnya sudah bisa baca tulis, ini tidak bisa. Saya kira perlu segera dilakukan belajar tatap muka kembali di sekolah. Selain anak-anak bisa belajar optimal, jiwa bersosialisasi akan tumbuh kembali,” ujar Jasno, Senin 21 November 2020.
Karena itu, secara kelembagaan, DPRD Kota Samarinda menyambut baik adanya rencana pemerintah untuk kembali membuka sistem pembelajaran tatap muka pada Januari tahun 2021 mendatang. Kebijakan ini sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang disampaikan pada 20 November 2020.
Namun, Jasno tetap menitikberatkan proses pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Bagaimanapun, menurut Jasno, aspek kesehatan tetap yang terpenting dalam proses belajar mengajar langsung.
Pasalnya, kondisi kasus Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di Samarinda, kasus positif cenderung meningkat. Jasno mengingatkan perlunya persiapan sekolah sebelum belajar tatap muka dimulai.
“Belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini perlu diiringi kesadaran disiplin protokol kesehatan seluruh masyarakat sehingga ketika nanti mulai sekolah buka, tidak ada rasa khawatir lagi,” ucapnya. (*)
