NewsPemkot Samarinda

Wali Kota Samarinda Lantik 856 ASN PPPK 2024, Tekankan Inovasi dan Koordinasi

KLIKSAMARINDAWali Kota Samarinda, Andi Harun, melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan fungsional dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Pelantikan berlangsung di Lapangan Parkir Balai Kota Samarinda, Jum’at 8 Agustus 2024.

Dalam sambutannya, Wali Kota Andi Harun mengucapkan selamat kepada 12 pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat ke dalam jabatan fungsional, baik yang baru pertama kali dilantik maupun mereka yang berpindah dari jabatan lain, serta 856 PPPK.

“Mengawali sambutan ini saya mengucapkan selamat kepada 12 Orang PNS dalam Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama, 12 Orang PNS dalam Jabatan Fungsional yang diangkat melalui Perpindahan dari jabatan lain, dan 856 orang PPPK. Momentum ini menandai meningkatnya tanggung jawab Saudara dalam melaksanakan amanah, sebagai pegawai pemerintah yang dapat dipercaya,” ujar Wali Kota Andi Harun.

Ia menegaskan pentingnya peran setiap individu dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara proporsional. Karena itu, Wali Kota Andi Harun berharap setip pejabat yang dilantik dapat menjalankan peran masing-masing secara proporsional.

“Sehingga tugas dan fungsi yang telah ditentukan dapat terlaksana secara optimal,” tegasnya.

Selain itu, Wali Kota Andi Harun juga meminta agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Kota Samarinda mendukung peran Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dalam pengelolaan sumber daya manusia jabatan fungsional sesuai peraturan yang berlaku.

“Kita dapat terus melakukan pengembangan karir dan/atau kompetensi dengan koordinasi yang baik kepada instansi terkait khusus untuk PPPK bahwa pengadaan PPPK dilakukan secara berkala berdasarkan kebutuhan dan diatur dalam peraturan perundang-undangan,” ucapnya.

Satu di antaranya adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 649 Tahun 2023, yang mengatur mekanisme seleksi kompetensi PPPK

“Semoga dengan adanya PPPK dalam Jabatan Fungsional ini dapat semakin meningkatkan kualitas dan profesionalisme ASN dalam jabatan fungsional serta memenuhi kebutuhan ASN dalam jabatan fungsional,” harapnya.

Adapun pesan penting Wali Kota Andi Harun kepada para pejabat yang baru dilantik agar tidak terlalu berbangga diri. Terlalu berbangga diri, menurut Wali Kota Andi Harun, hanya akan membuat euforia berlebihan.

“Para pejabat yang mendapatkan promosi, mohon tidak terlalu berbangga diri, agar tidak terjebak pada euforia kegembiraan, namun hendaknya segera menyesuaikan irama mekanisme kerja yang ada selama ini,” pesannya.

Ia menekankan pentingnya adaptasi yang cepat dan penyusunan program kerja yang inovatif. Penekanan ini terutama demi menciptakan terobosan baru tanpa melakukan program copy paste dari kerja sebelumnya.

“Lakukan adaptasi secepatnya di tempat yang baru dan membaca tupoksi yang ada, segera menyusun program kerja, ciptakan inovasi dan terapkan fungsi manajemen dengan mengutamakan efektifitas dan efisiensi. Hindari copy paste kegiatan dan buatlah terobosan-terobosan yang baru serta tidak menabrak lampu merah,” ucapnya.

Ia juga memberikan analogi untuk menggambarkan pentingnya kerjasama dalam organisasi.

“Kami berharap kepada para PPPK dan pejabat yang baru dilantik agar bekerja seperti kedua tangan, jangan seperti kedua telinga’,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa analogi kedua tangan menggambarkan pentingnya kerja sama dalam sebuah tim.

“Keberadaan kedua tangan yang saling melengkapi akan membentuk solidnya suatu tim, yang tidak ego sektoral, dan tidak mau menang sendiri,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pemberian deskripsi pekerjaan yang jelas kepada setiap staf akan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

“Pemberian job description yang jelas kepada masing-masing staf akan menjadi modal awal untuk menggerakkan roda organisasi ke arah pencapaian suatu tujuan,” tambahnya.

Sementara bekerja seperti kedua telinga, menurut Wali Kota Andi Harun, yang terpisah dan sering berebut suara adalah metafora untuk kegagalan dalam koordinasi.

“Dalam pekerjaan harus ada kebersamaan, karena ‘kebersamaan adalah permulaan, menjaga bersama adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah keberhasilan’,” pungkasnya. (Pia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status