
KLIKSAMARINDA – Kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Timur semakin tinggi. Dari 16 Juli 2020 menuju 17 Juli 2020, kenaikan terjadi sebanyak 43 kasus atau dari jumlah 780 menjadi 823 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per 17 Juli 2020 masih didominasi kasus dari Samarinda. Jumlahnya mencapai 151 kasus setelah ada penambahan per 17 Juli 2020 sebanyak 18 kasus. Kemudian Balikpapan sebanyak 9 kasus, Bontang 2 kasus, Paser 3 kasus, Kutai Timur 2 kasus, Kutai Barat 3 kasus, Berau 6 kasus.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak menyatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim par 17 Juli 2020 tertinggi yang terjadi di Kaltim, yakni 43 kasus.
“Ini menunjukkan semakin banyaknya penularan yang terjadi khususnya melalui transmisi lokal dari klaster-klaster yang sudah ada. Untuk itu diharapkan agar tingkatkan kewaspadaan, menjaga kesehatan diri, keluarga dan masyarakat,” ujar Andi Muhammad Ishak saat teleconference harian melalui aplikasi Zoom Jumat 17 Juli 2020.
Andi Muhammad Ishak merinci sebaran kasus terkonfirmasi Covid-19 per 17 Juli 2020 sebagai berikut:
A. Berau 6 kasus
BRU 53 Laki-laki 41 tahun, BRU 54 Laki-laki 46 tahun dan BRU 55 Laki-laki 27 tahun warga Berau, merupakan OTG kontak erat kasus BRU 45, kasus dirawat di RSUD A Rivai Berau
BRU 57 Laki-laki 29 tahun warga Jawa Tengah dan BRU 58 Laki-laki 34 tahun warga Sumatera Barat, merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RSUD A Rivai Berau
B. Kutai Barat 3 kasus
KBR 36 Wanita 48 tahun dan KBR 37 Laki-laki 50 tahun warga Kutai Barat, merupakan ODP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Kutai Barat dengan keluhan deman, kasus melakukan isolasi mandiri
KBR 38 Wanita 31 tahun warga Kutai Barat, merupakan OTG yang kontak erat dengan KBR 31 dan KBR 32, kasus dirawat di RS Pratama Kutai Barat
C. Kutai Timur 2 Kasus
KTM 78 Laki-laki 16 tahun warga Kutai Timur, merupakan OTG yang melakukan pemeriksaan sebagai persyaratan melakukan perjalanan ke Jawa Timur, kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta
KTM 79 Laki-laki 24 tahun warga Kutai Timur, merupakan OTG yang melakukan pemeriksaan sebagai persyaratan kembali bekerja, kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta
D. Paser 3 Kasus
PSR 58 Laki-laki 71 tahun warga Paser, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Paser dengan keluhan demam, batuk, mual-muntah dan sesak nafas dengan komorbid DM dan HT, kondisi pasien saat ini sudah terpasang ventilator, kasus dirawat di RSUD Panglima Sebaya Paser
PSR 59 Laki-laki 41 tahun dan PSR 60 Wanita 26 tahun warga Paser, merupakan OTG yang terindikasi kontak erat dengan kasus Positif, kasus melakukan isolasi mandiri
E. Bontang 2 Kasus
BTG 18 Laki-laki 2 tahun dan BTG 19 Wanita 4 tahun warga Bontang, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Bontang dengan keluhan demam, batuk dan pilek serta mempunyai riwayat perjalanan Jawa Timur, kasus dirawat di RSUD Taman Husada Bontang
F. Balikpapan 9 Kasus
BPN 289 Wanita 64 tahun warga Balikpapan, merupakan OTG yang kontak erat dengan BPN 267 , kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan
BPN 290 Wanita 27 tahun warga Balikpapan, merupakan OTG yang kontak erat dengan BPN 244, kasus di rawat di RS Pertamina Balikpapan
BPN 291 Laki-laki 46 tahun warga Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas serta gambaran Pneumonia pada foto thoraks, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan
BPN 292 Laki-laki 35 tahun warga Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam, dan sesak nafas serta gambaran Pneumonia pada foto thoraks, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan
BPN 293 Laki-laki 42 tahun, BPN 294 Laki-laki 54 tahun dan BPN 295 Laki-laki 37 tahun warga Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam dan batuk dan mempunyai riwayat kontak erat kasus BPN 257, kasus dirawat di RS Pertamina (BPN 293), RSUD Kanudjoso (BPN 294) dan RS Siloam (BPN 295) Balikpapan
BPN 296 Laki-laki 60 tahun warga Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapka oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas serta mempunyai komorbid penyakit jantung, kasus dirawat di RST dr. Hardjanto Balikpapan
BPN 297 Laki-laki 28 tahun warga Jawa Barat , merupakan OTG yang bekerja di Balikpapan dan kontak erat (rekan kerja) BPN 253, kasus melakukan isolasi mandiri
G. Samarinda 18 Kasus
SMD 134 Laki-laki 28 tahun, SMD 135 Laki-laki 25 tahun, SMD 138 Laki-laki 44 tahun dan SMD 141 Laki-laki 48 tahun warga Samarinda, merupakan OTG kontak erat BPN 268, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes
SMD 136 Laki-laki 54 tahun warga Samarinda, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Samarinda dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas, kasus dirawat di RSUD AW Syahranie
SMD 137 Laki-laki 56 tahun warga Samarinda, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Samarinda dengan keluhan demam, pilek dan sesak nafas, kasus dirawat di RS Hermina Samarinda
SMD 139 Wanita 44 tahun warga Kalimantan Selatan, merupakan OTG yang akan menjalani terapi di Samarinda, kasus dirawat di RSUD AW Syahranie Samarinda
SMD 140 Wanita 39 tahun dan SMD 150 Laki-laki 34 tahun warga Samarinda, merupakan OTG kontak erat kasus SMD 84, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes
SMD 142 Wanita 46 tahun, SMD 146 Laki-laki 38 tahun dan SMD 147 Laki-laki 37 tahun warga Samarinda, merupakan OTG yang kontak erat dengan kasus SMD 107, SMD 108 dan SMD 111, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes
SMD 143 Wanita 15 tahun, SMD 144 Wanita 51 tahun, SMD 145 Wanita 59 tahun dan SMD 151 Laki-laki 26 tahun warga Samarinda, merupakan OTG yang kontak erat dengan kasus SMD 71, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes
SMD 148 Laki-laki 37 tahun warga Jawa Tengah, merupakan OTG yang kontak erat (rekan kerja seperjalanan menuju Samarinda) dengan kasus SMD 83, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes
SMD 149 Wanita 62 tahun warga Samarinda, merupakan OTG yang akan mendapatkan tindakan medis ringan, kasus di rawat di RS Karantina Bapelkes
Andi Muhammad Ishak juga merinci adanya penambahan kasus terkonfirmasi Covid 19 yang dilaporkan sembuh per 17 Juli 2020. Jumlahnya meningkat dari hari sebelumnya, yaitu sebanyak 18 kasus dengan rincian sebagai berikut:
A. Berau 2 Kasus
2 Kasus telah dirawat di RSUD Abdul Rivai Berau
BRU 49 (Laki-laki 40 tahun) dirawat sejak 9 Juli 2020
BRU 50 (Wanita 47 tahun) dirawat sejak 8 Juli 2020
B. Kutai Kartanegara 2 Kasus
2 Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan
KKR 77 (Laki-laki 38 tahun) dirawat sejak 8 Juli 2020
KKR 85 (Laki-laki 30 tahun) dirawat sejak 10 Juli 2020
C. Kutai Timur 6 Kasus
6 Kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta
KTM 54 (Laki-laki 56 tahun) dirawat sejak 3 Juli 2020.
KTM 56 (Laki-laki 30 tahun) dirawat sejak 3 Juli 2020
KTM 61 (Laki-laki 38 tahun) dirawat sejak 3 Juli 2020.
KTM 62 (Laki-laki 30 tahun) dirawat sejak 3 Juli 2020
KTM 64 (Laki-laki 30 tahun) dirawat sejak 3 Juli 2020.
KTM 69 (Laki-laki 43 tahun) dirawat sejak 3 Juli 2020
D. Paser 1 Kasus
PSR 39 (Laki-laki 32 tahun) merupakakan kasus yang dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak 8 Juli 2020
E. Balikpapan 6 Kasus
3 Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan
BPN 261 (Laki-laki 35 tahun) dirawat sejak 12 Juli 2020
BPN 262 (Laki-laki 40 tahun) dirawat sejak 12 Juli 2020
BPN 271 (Laki-laki 28 tahun) dirawat sejak 12 Juli 2020
3 Kasus dirawat di RS Siloam Balikpapan
BPN 231 (Laki-laki 26 tahun) dirawat sejak 6 Juli 2020
BPN 235 (Laki-laki 39 tahun) dirawat sejak 6 Juli 2020
BPN 236 (Laki-laki 26 tahun) dirawat sejak 6 Juli 2020
F. Samarinda 1 Kasus
SMD 82 (Wanita 60 tahun) merupakan kasus yang dirawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong sejak 8 Juli 2020
“Seluruh Kasus tersebut dinyatakan sembuh karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan 2 kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)