KLIKSAMARINDA – Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin menyebar luas, muncul isu dan tudingan di masyarakat terhadap sejumlah pihak kepada Rumah Sakit (RS) yang diduga menjual isu Covid-19 terhadap pasien agar mendapat pembayaran lebih besar. Isu dan tudingan tersebut mendapatkan tanggapan dari Direktur RSUD AW Syahranie Samarinda, dr. David Hariadi Masjhoer.
Menurut dr. David Hariadi Masjhoer, isu tersebut memunculkan kekhawatiran dan bisa meruntuhkan moral tenaga kesehatan (Nakes) yang selama ini bergelut merawat pasien yang berdampak terhadap pelayanan bagi masyarakat. Menurut dr. David Hariadi Masjhoer, penanganan pasien di rumah sakit semua sesuai peraturan Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
“Saat ini beredar kabar, kalau selama ini rumah sakit mengcovidkan pasien. Padahal aturannya ada, yakni Permenkes,” ujar dr David Hariadi Mashoer Saat mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Covid Kaltim yang dipimpin Wagub Hadi Mulyadi beberapa waktu lalu.
“Setiap rumah sakit tidak bisa seenaknya menetapkan klaim, semua proses klaim melalui mekanisme yang berlapis dan ketat, sehingga tidak ada niatan mengcovidkan pasien,” ujar dr. David dalam Rakor yang diikuti Danrem 091 ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, Kepala BIN Kaltim, Polresta Samarinda, Kepala BPBD Kaltim serta sejumlah pejabat Pemprov Kaltim.
Selain persoalan itu, dr. David juga mengaku kasus penyebaran virus di Kaltim, terutama di Samarinda meningkat karena kesadaran masyarakat rendah. Iapun menggambar akan keluarga pasien Covid 19 mengamuk. Karena tidak mau pasien dimakamkan sesuai standar pemakaman Covid-19. Menurut dr. David, nakes di lapangan yang menangani pasien selama ini selalu dihantui bisa terpapar virus corona.
“Selain keamanan Nakes yang tak aman dari ancaman keluarga pasien, juga tuduhan mengcovidkan pasien ini bisa meruntuhkan moral Nakes. Karenanya, kami mohon dukungan keamanan dan moril agar semangat Nakes kembali naik,” ujar dr. David.
Terkait adanya gerakan tanpa masker, iapun mengaku prihatin. Karena jika masyarakat terpengaruh, maka akan menambah pasein Corona. Saat ini, ujar David tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani pasien Corona terbatas. (*)