DPRD Samarinda

Sidak Pasar, Komisi II Pastikan Stok Bahan Pokok Terjamin

KLIKSAMARINDA – Menyertai Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi, jajaran Komisi II DPRD Kota Samarinda melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional dan modern di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Sidak berlangsung bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag), Senin 21 Maret 2022.

Sidak kali ini menyasar lokasi Pasar Segiri Samarinda dan Indo Grosir. Sidak ini untuk mengawasi ketersediaan bahan pokok penting (bapokting) jelang bulan Ramadhan, khususnya minyak goreng.

Dalam sidak tersebut, hadir Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fahruddin disertai anggota Komisi II DPRD Samarinda,Hj. Laila Fatihah. Menurut Hj. Laila Fatihah, ketersediaan minyak goreng di Pasar Segiri kosong selama 3 bulan.

Kekosongan stok minyak goreng itu menyebabkan munculnya keluhan agen pasar. Pasalnya, para agen pasar sudah membayar uang muka atau down payment lunas. Namun, mereka tidak mendapatkan jatah minyak goreng.

“Kami lalu ke Indo Grosir dan di sana ada stok minyak goreng bagi mereka yang memiliki kartu keanggotaan dengan warna merah. Masing-masing jatahnya 2 kardus minyak goreng,” ujar Hj. Laila Fatihah.

Sementara untuk jatah minyak goreng bagi warga umum yang menjadi keanggotaan Indo Grosir mendapat jatah masing-masing 4 liter.

“Antrian berkurang karena ketersediaan minyak banyak sekali dengan Brand Bimoli. Artinya masyarakat jangan panik. Beli secukupnya,” ujar Hj. Laila Fatihah.

Dalam pemantauan tersebut, Hj. Laila Fatihah bersama instansi terkait juga meninjau lokasi pergudangan. Di sana, Pemkot dan jajaran DPRD Samarinda juga melakukan pengecekan ketersediaan minyak goreng serta bapokting.

Saat datang di lokasi pergudangan, tampak 1 kontener minyak goreng baru tiba merek Sanco. Merek ini agak mahal.

“Jadi pilihan ketersediaan minyak goreng ini aman sampai dengan bulan Ramadhan, dengan minyak goreng merek Rose Brand Tawon dalam perjalanan. Siap disebarkan ke agen-agen. Setelah ada statemen pencabutan aturan Menteri Perdagangan dengan pencabutan subsidi minyak goreng, tiba-tiba minyak telah banyak tersedia,” ujar Hj. Laila Fatihah.

Hj. Laila Fatihah berharap agar instansi terkait dan Varian Niaga untuk melakukan pengawasan. Hal itu diperlukan agar kelangkaan serupa tidak terjadi pada bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status