DPRD Samarinda

Komisi II Nilai Sistem Parkir Elektronik di Samarinda Belum Efektif

KLIKSAMARINDA – Komisi II DPRD Samarinda menilai penerapan sistem parkir elekronik yang diujicobakan sejak tahun 2021 lalu dinilai masih kurang efektif. Alasannya, masih banyak masyarakat masih terbiasa dengan pembayaran parkir pinggiran jalan secara tunai.

Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fahrudin, mengkritisi permasalahan tersebut. Menurut Fuad Fahrudin, dengan penerapan parkir elektronik ini harusnya menjadi upaya dari Pemkot Samarinda untuk menekan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Samarinda.

Ada sejumlah alasan mengapa penerapan parkir elektronik di Samarinda belum efektif menurut Fuad Fahruddin.

Pertama adalah kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah terhadap operator juru parkir di lapangan. Akibatnya, upaya inisiatif untuk mengenalkan sistem parkir elektronik kepada masyarakat sangat rendah.

“Sosialisasinya masih kurang. Apalagi dari jukir yang menjaga itu. Harusnya lebih inisiatif memberi tahu kepada masyarakat agar membayar nontunai tanpa harus diminta,” ujar Fuad Fahruddin saat ditemui di Lantai 1 Gedung DPRD Samarinda, Kamis 18 Agustus 2022.

Fuad Fahruddin juga menyoroti minimnya edukasi terhadap masyarakat tentang sistem parkir elektronik yang sudah berjalan selama ini. Fuad Fahruddin mendorong agar Pemkot Samarinda harus lebih aktif melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda untuk melakukan sosialisasi sistem parkir elektronik.

Upaya tersebut dinilai tidak mudah karena harus mengubah kebiasaan lama masyarakat. Namun, menurut Fuad Fahruddin, lambat laun masyarakat akan lebih terbiasa dengan sistem pembayaran parkir menggunakan dompet digital yang tersedia saat ini.

“Itu dulu yang perlu diingat. Jadi masyarakat secara tidak langsung terbiasa. Karena jukirnya pun tidak lupa mengingatkan masyarakat agar terbiasa membayar nontunai,” ujar Fuad Fahruddin.

Karena itu, Fuad Fahruddin meminta Pemkot Samarinda melalui Dishub lebih rajin memantau pergerakan dari jukir itu sendiri. Terutama memantau pergerakan jukir di titik-titik jalan yang telah disosialisasikan untuk membayar dengan e-money.

“Setelah itu baru kita bisa berbicara PAD yang bisa ditingkatkan dengan E-parking. Saya yakin kok masyarakat bisa terbiasa, asalkan edukasinya rutin dan jukirnya juga harus dibina untuk memberikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat,” ujar Fuad Fahruddin. (Pia/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status