Proyek Pengendalian Banjir di Samarinda Tidak Dipangkas di Tengah Covid-19
KLIKSAMARINDA – Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Kementerian PUPR tetap menjalankan proyek pengendalian banjir di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Kepala BWS Kalimantan III, Anang Muchlis saat audiensi bersama Wali Kota Samarinda, Selasa 9 Juni 2020 menyebutkan tidak ada penghentian proyek pengendalian banjir di BWS Kalimantan III di wilayah Samarinda.
“Alhamdulillah Pak Jaang tetap jalan semua, baik pengerukan Waduk Benanga, proyek kolam retensi Sempaja, dan Perkuatan tebing SKM,” sebut Anang didampingi Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Zulfi Fakhroni dan PPK Barang Milik Negara (BMN) Syahli melalui rilis Humas Pemkot Samarinda.
Untuk pengerukan Bendungan Benanga, alokasi dana sebesar Rp26 miliar. Sementara pembangunan turap di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) pada tahun 2020, dengan anggaran sebesar Rp 16 miliar. Sementara pembangunan kolam retensi di wilayah Sempaja nilai proyek pada tahun 2019 menelan biaya Rp 7 miliar untuk lahan dan Rp 17 miliar pada tahun 2020.
Anang Muchlis diketahui saat ini akan berpindah tugas karena promosi jabatan sebagai Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bandung, Jawa Barat. Namun, walaupun sudah tak menjabat Kepala BWS Kalimantan III, Anang Muchlis berkomitmen mengawal program pengendalian banjir Kota Samarinda. Terutama review masterplan pengendalian banjir yang saat ini pengerjaannya masih di tangan konsultan.
“Paling lama satu bulan ke depan kita akan mengundang semua pihak bersama Pak Walikota beserta jajarannya yang bisa memberikan masukan dan menawarkan konsep masterplan terkini. Hasilnya dipakai untuk panduan pengendalian banjir Samarinda. Nanti saya juga hadir melalui video conference. Saya akan support walaupun sudah pindah tugas,” ujar Anang Muchlis.
Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menanggapi tetap berjalannya proyek pengendalian banjir Samarinda meskipun Anang tak lagi menjabat Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Kementerian PUPR. Menurut Syaharie Jaang proyek pengendalian banjir penting karena persoalan banjir terus menghantui ibukota Kaltim.
Syaharie Jaang mengakui sangat berharap besar dukungan dari BWS karena untuk menangani banjir dibutuhkan dukungan semua pihak, baik APBD Provinsi maupun yang bersumber dari APBN atau lewat Kementerian.
“Alhamdulillah tidak stop proyeknya. Semoga proyek-proyek yang dikerjakan BWS untuk pengendalian banjir di Kota Samarinda bisa memberikan hasil,” ujar Syaharie Jaang. (*)