PAD dari Retribusi Masih Jadi Harapan
KLIKSAMARINDA – Pajak retribusi dari sejumlah usaha di Samarinda mengalami kemunduran sejak pandemi Covid-19 terjadi Maret 2020. Target pendapatan asli daerah (PAD) pun akan sulit tercapai jika dilihat dari tahun sebelumnya.
Kondisi tersebut mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Samarinda, Shania Rizky Amalia. Anggota Komisi II DPRD Samarinda ini mengakui kondisi di tengah pandemi memang terasa sulit, terutama untuk meningkatkan PAD Samarinda.
Padahal, PAD Samarinda menjadi satu faktor penunjang dalam pembangunan. Tetapi, kondisi berkata lain di masa pandemi Covid-19 ini di mana sulit untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Menurut Shania Rizky Amalia, setelah melihat hasil pemaparan dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda, target PAD dalam APBD murni tahun 2020 turun. Penurutnan terjadi mengikuti hasil refocusing anggaran.
“Bapenda dan instasi pemungut retribusi lainnya sudah berupaya dalam mengumpulkan pendapatan,” ujar Shania Rizky Amalia, 23 November 2020.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda mengalami penurunan sebesar 40 persen per 31 Mei 2020 dari target pendapatan Rp500 Milyar yang ditetapkan tahun ini, dikoreksi menjadi Rp170 Milyar.
Meski begitu, menurut Shania Rizky Amalia, potensi PAD masih terbuka dari sektor pajak maupun retribusi. Shania Rizky Amalia menilai pendapatan tidak akan setinggi tahun sebelumnya.
“Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak juga perlu ditingkatkan. Sehingga mampu memenuhi target pendapatan,” ujar Shania Rizky Amalia. (*)
PAD dari Retribusi Masih Jadi Harapan
KLIKSAMARINDA – Pajak retribusi dari sejumlah usaha di Samarinda mengalami kemunduran sejak pandemi Covid-19 terjadi Maret 2020. Target pendapatan asli daerah (PAD) pun akan sulit tercapai jika dilihat dari tahun sebelumnya.
Kondisi tersebut mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Samarinda, Shania Rizky Amalia. Anggota Komisi II DPRD Samarinda ini mengakui kondisi di tengah pandemi memang terasa sulit, terutama untuk meningkatkan PAD Samarinda.
Padahal, PAD Samarinda menjadi satu faktor penunjang dalam pembangunan. Tetapi, kondisi berkata lain di masa pandemi Covid-19 ini di mana sulit untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Menurut Shania Rizky Amalia, setelah melihat hasil pemaparan dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda, target PAD dalam APBD murni tahun 2020 turun. Penurutnan terjadi mengikuti hasil refocusing anggaran.
“Bapenda dan instasi pemungut retribusi lainnya sudah berupaya dalam mengumpulkan pendapatan,” ujar Shania Rizky Amalia, 23 November 2020.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda mengalami penurunan sebesar 40 persen per 31 Mei 2020 dari target pendapatan Rp500 Milyar yang ditetapkan tahun ini, dikoreksi menjadi Rp170 Milyar.
Meski begitu, menurut Shania Rizky Amalia, potensi PAD masih terbuka dari sektor pajak maupun retribusi. Shania Rizky Amalia menilai pendapatan tidak akan setinggi tahun sebelumnya.
“Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak juga perlu ditingkatkan. Sehingga mampu memenuhi target pendapatan,” ujar Shania Rizky Amalia. (*)