Legislator Kaltim Terima Aspirasi Warga Samarinda Soal Kebutuhan Mess di Luar Daerah
KLIKSAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menerima keluhan warga terkait mess mahasiswa di luar daerah. Keluhan tersebut datang dari warga Samarinda saat dirinya sedang menggelar sosialisasi beberapa waktu lalu di jalan Pangeran Antasari, Gang Baisah, Blok 1D, Kota Samarinda.
Menurut Ananda Emira Moeis, warga meminta adanya mess bagi anak-anak mereka yang sedang menempuh pendidikan di luar Kaltim.
Ananda Emira Moeis menambahkan satu contoh keterbatasan mess mahasiswa itu adalah ketika ada seorang anak warga Samarinda yang sedang menempuh pendidikan S2 di Yogyakarta membutuhkan mess. Hanya saja, menurut Ananda Emira Moeis, mess yang tersedia khusus untuk mahasiswa baru S1.
“Kami harapkan anaknya beliau, kan bisa mendapat mess itu,” ujar Ananda Emira Moeis.
Merespon keluhan warga tersebut, Ananda Emira Moeis menyatakan akan segera berkoordinasi kepada instansi terkait di Pemprov Kaltim, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim dan Biro Kesra.
Koordinasi itu akan dilakukan sekaligus mengawali pembahasan ketersediaan mess untuk mahasiswa S2 bersama Pemprov Kaltim.
“Karena selama ini kita belum pernah berkomunikasi masalah itu. Intinya aspirasi ini akan saya teruskan,” ujar perempuan kelahiran Jakarta ini.
Saat ini, ketersediaan mess bagi mahasiswa Kaltim di luar daerah masih terbatas. Orang tua mahasiswa kemudian mengeluhkan kebutuhan mess itu kepada anggota dewan.
Satu di antaranya adalah Arbayah, Ketua RT 42, Kelurahan Teluk Lerong Ulu Samarinda. Arbayah menyatakan banyak anak warga di lingkungan RT 42 yang sedang kuliah di luar Kaltim, seperti di Yogyakarta.
“Mungkin tidak hanya di sini (RT 42) saja, tapi banyak mahasiswa Kaltim yang kuliah di luar daerah. Nah yang jadi permasalahan itu, paling tidak ada mess-mess untuk mereka,” ujar Arbayah, beberapa waktu lalu.
Arbayah juga tak memungkiri Pemprov Kaltim telah menyediakan mess bagi mahasiswa di luar daerah. Namun persoalannya adalah mess tersebut tidak diperuntukkan bagi semua kalangan mahasiswa dari Kaltim.
“Sekarang, sih mess Kaltim memang sudah ada, hanya saja untuk masuk ke sana susah. Kita juga tidak tahu harus apa, di mana, dan menemuin siapa supaya kita bisa menjadi bagi daripada mess Kaltim itu,” ujar Arbayyah.
Arbayah berharap Pemprov dan DPRD Kaltim dapat memberikan jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan mess bagi mahasiswa Kaltim di luar daerah. (Da/Adv/DPRDKaltim)