Legislator Bontang Kritik Cara Kerja Pemerintah di Sektor Pertanian
KLIKSAMARINDA – Upaya peningkatan hasil produksi pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani masih menjadi tujuan pembangunan di sektor pertanian. Demi menuju capaian itu, diperlukan langkah nyata yang berkesinambungan antara masyarakat petani serta pemerintah.
Termasuk di Kota Bontang, Kalimantan Timur, yang telah terkenal sebagai kota industri. Pemerintah Kota Bontang tetap memberikan porsi terhadap pembangunan sektor pertanian.
Namun, di tengah momentum Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-41 di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat, Senin, 1 November 2021 lalu, anggota DPRD Kota Bontang, Rusli, menyampaikan sejumlah kritik terhadap tata kelola pemerintah dalam upaya memajukan sektor pertanian.
Menurut Rusli, pemerintah memiliki kelemahan dalam kinerja sistem tata kelola pertanian. Antara lain, terkait peran penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak di lapangan.
Rusli menilai, tim penyuluh lebih banyak duduk di kantor daripada turun ke petani. Akibatnya, banyak kelompok petani yang kurang respek dengan kinerja tim penyuluh. Jika perlu, pengambil kebijakan dapat mengganti pegawai yang tak mampu bekerja di lapangan.
”Sebagai tim penyuluh, harusnya banyak berinteraksi di lapangan bersama para petani memberikan bimbingan yang baik. Bukan duduk diam di belakang meja ber-AC atau sekadar berfoto dengan hasil para petani,” ujar Rusli, Selasa 2 November 2021.
Catatan Rusli berikutnya berkaitan dengan regulasi di bidang pertanian. Rusli menganggap regulasi yang ada membingungkan para petani. Dampaknya, para petani minim perhatian.
Karena itu, Rusli meminta agar Pemkot Bontang melakukan aksi nyata untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kota Bontang. Tentu, menurut Rusli, aksi nyata itu perlu dibarengi sistem serta evaluasi yang proporsional.
“Pemerintah perlu memperbaiki sistem kerja Organisasi Perangkat daerah (OPD) jika serius mengembangkan sektor pertanian. Pemimpin daerah saat ini agar menggulirkan program yang baik untuk pertanian,” ujar Rusli. (Fn-Adv)
