Ini Pertanyaan Dewan Untuk Perumdam Samarinda
KLIKSAMARINDA – PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda menjadi satu di antara sekian harapan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD). Pasalnya, perusahaan yang baru saja berubah menjadi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) tersebut merupakan aset yang berpotensi meningkatkan PAD.
Dalam agenda beberapa waktu lalu, Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, Nur Wahid menyampaikan Perumdam Tirta Kencana dalam memperbaiki layanan dalam memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan menambah peningkatan kapasitas pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baik di Kelurahan Gunung Lingai, Makroman dan Sei Kapih.
“Insya Allah kalau proses pembangunannya sudah selesai otomotis penambahan suplai air bersih ke rumah warga di wilayah tadi bisa menjadi 55 liter per detik,” ujar Nur Wahid saat Pelantikan dan Pengangkatan pejabat struktural Perumdam Tirta Kencana pada 03 November 2020 lalu.
Namun, sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Pemkot Samarinda yang bertujuan memberikan pelayanan kepada warga Kota Tepian sekaligus demi memberikan peningkatan PAD, Perumdam Tirta Kencana Samarinda justru belum melakukan pengembangan usaha, misal, melalui penambahan sambungan baru pelanggan PDAM.
Anggota DPRD Samarinda, Kamaruddin, menyoroti fakta PDAM tersebut. Menurut Kamaruddin, penyambungan baru akan menambah pelanggan baru sehingga akan menambah pendapatan dan pemasukan PDAM ke depan.
“Dengan penyambungan baru, akan menambah pelanggan baru. Ini turut berdampak pada penambahan PAD dari PDAM,” ujar Kamaruddin,, Senin 9 November 2020.
Dari informasi yang diperoleh Kamaruddin, antrean calon pelanggan PDAM yang menunggu adanya sambungan baru telah mencapai jumlah ribuan.
“Tapi mengapa PDAM tidak membuka sambungan keran baru. Sedikitnya, kan untuk mengurangi jumlah daftar tunggu?” ujar Kamaruddin.
Kamaruddin melanjutkan, banyak warga calon pelanggan PDAM yang menginginkan adanya sambungan jaringan PDAM berasal dari daerah pinggiran dan wilayah perumahan di Samarinda. Dalam 2-3 tahun terakhir, menurut Kamaruddin, belum ada realisasi sambungan baru.
Menurut Kamaruddin, alasan PDAM selama ini tidak membuka sambungan jaringan baru adalah karena jaringan PDAM belum menjangkau kawasan yang berada di wilayah pinggiran Samarinda dan wilayah perumahan.
Namun, alasan tersebut tak begitu saja diterima Kamaruddin. Menurut Kamaruddin, Perumdam Tirta Kencana Samarinda telah menerima suntikan dana dari Pemkot Samarinda melalui penyertaan modal. Bahkan, jika melihat pendapatan pada 2020, jumlahnya mencapai Rp10 miliar.
“Yang jelas, prospek pendapatan dari PDAM ini menjanjikan dengan pendapatan tahun ini mencapai Rp10 miliar,” ujar Kamaruddin secara eksplisit. (*)