Dari Ciri Pakaian, Keluarga Korban Ungkap Identitas Mayat Yang Mengambang di Sungai Mahakam Dengan Tangan Terborgol
KLIKSAMARINDA – Kasus penemuan jasad mayat pria dengan tangan terborgol yang mengambang di perairan Sungai Mahakam, wilayah Kecamatan Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), Senin sore, 6 Januari 2020, memunculkan informasi baru.
Pihak yang mengaku sebagai keluarga dari jasad pria tersebut mendatangi RSU AW Syahranie Samarinda, Selasa siang, 7 Januari 2020.
Adalah Wana Arifin, perempuan berusia 36 tahun, mengaku sebagai ibu tiri pria yang ditemukan mengambang dengan tangan terborgol itu.
Menurut keterangan Wana, jasad itu bernama Andi Tommy Alun Samudera Koleba. Usianya 21 tahun.
Andi merupakan warga Jalan Harun Annafsi, Mangkupalas. Sehari-hari, Andi diketahui berprofesi sebagai penjual motor bekas di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Nah, menurut keterangan Wana, Andi pernah mendatangi rumahnya pada Jumat malam, 3 Januari 2020. Sambil menangis, demikian penuturan Wana, Andi meminta agar Wana membukakan pintu.
Malam itu, Andi datang dan mengaku sedang berusaha meloloskan diri dari kejaran seseorang. Wana melihat ada jaket melingkar menutupi kedua tangannya.
Saat itu juga, Wana melihat tangan Andi terborgol. Namun, Wana tetap membuka pintu agar Andi masuk ke dalam rumah.
Kepada Wana, saat itu Andi mengaku hendak melihat kelahiran anaknya sehingga dia berusaha melarikan diri.
Menurut Wana, Andi tak meminta apa-apa darinya. Andi hanya ingin melepaskan borgol dari tangannya dan kemudian pergi menengok istrinya yang tengah hamil 8 bulan dan akan segera melahirkan.
“Dia tak minta apa-apa, cuma minta bukakan pintu. “Mi, bukakan, Mi. Aku mau lepaskan ini,” sambil nangis. “Istriku hamil, mau melahirkan. Aku mau lolos dulu,” katanya. Beranilah Mami. “Kalau kamu sayang Mami, pergilah jauh-jauh.” “Ya udah, minta uang naik ojek mau ke Sungai Lais,” bilangnya gitu,” ujar Wana.
Hingga Selasa siang, pihak kepolisian masih memeriksa jasad korban. Polisi fokus pada penyebab kematian korban dan pemeriksaan borgol yang melekat pada tangan korban.
Tim dari Inafis Polres Kukar, jajaran aparat kepolisian dari Polsek Sanga-sanga, dan Propam Polresta Samarinda turut hadir dalam pemeriksaan tersebut. (Jie)