KLIKSAMARINDA – Sebagai upaya antisipasi terhadap penularan Covid-19, kegiatan Dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat di lingkungan sekretariat daerah Berau melakukan work from home (WFH). Keputusan WFH tersebut dilakukan setelah Bupati Berau Muharram terkonfirmasi positif Covid-19.
Muharram menyatakan langsung kabar dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui video pernyataan pada Rabu 9 September 2020. Dirinya terkonfirmasi Positif Covid-19, berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Rumah Sakit Pertamina, Balikpapan.
Wakil Bupati (Wabup) Berau, Agus Tantomo, mengatakan WHF tersebut diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“WHF dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan, dan kantor lainnya di luar lingkungan kantor bupati 50 persen lakukan work from home,” ujar Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, melalui rilis.
Wabup Berau, Agus Tantomo juga meminta agar ASN yang pernah melakukan interaksi dengan Bupati untuk isolasi mandiri, termasuk melakukan Rapid test ataupun Swab test.
“Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau yang sejak tanggal 3 September ada berinteraksi dengan beliau kami mohon minimal melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujar ujar Agus Tamtomo.
Saat ini, kantor Bupati Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) yang terletak di Jalan APT Pranoto, Berau, terlihat tidak ada aktivitas dari para ASN. EFH diberlakukan sejak Kamis 10 September 2020.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, terus melakukan tracking dan pemantauan terhadap orang yang telah melakukan kontak erat dengan Bupati Berau. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, Dinkes Berau telah melakukan pemantauan terhadap Bupati Berau, H Muharram bersama rombongan sepulang dari kegiatan mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, (KKP), Edy Prabowo, di Pulau Maratua pada 1 September 2020.
“Rombongan yang ikut ke Maratua sudah kita pantau dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya tidak ada gejala, semoga saja tidak ada penyebaran baru,” ujar Iswahyudi.
Selain di Maratua, Iswahyudi menyebutkan tracking juga dilakukan di lingkungan kantor Bupati dan beberapa kampung yang tercatat pernah dikunjungi Bupati Muharram dalam rentang waktu 2 September sampai sekarang.
“Kita juga sedang melakukan tracking di lingkungan kantor Bupati, kemudian beberapa tempat seperti Kampung Suaran, Pegat Bukur juga kami tracking dan mencari potensi mana saja sehingga jika ada gejala bisa kita lakukan pencegahan dengan cepat,” ujar Iswahyudi.
Iswahyudi menyampaikan potensi Bupati terpapar virus Covid-19 ada beberapa tempat termasuk saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo saat mengunjungi pulau Maratua lalu.
Per 10 September 2020 kemarin, Berau masih termasuk zona merah kasus Covid-19. Dalam laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, tercatat ada 198 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Berau. Sebanyak 107 kasus di antaranya sembuh, dan 90 lainnya masih dalam perawatan dengan jumlah kasus meninggal 1 orang. (*)