News

Buka Layanan Konsultasi untuk Masyarakat, Praktik Profesi Arsitek Dilindungi Undang-Undang

KLIKSAMARINDA – Ikatan Arsitek Indonesia atau IAI punya terobosan baru. Tahun ini, organisasi profesi itu membuka layanan konsultasi untuk masyarakat. Laiknya dokter dan notaris, jasa konsultasi ini dilakukan oleh para arsitek yang memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) dengan lisensi praktik arsitek di setiap provinsi.

Terobosan ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan dan kepastian layanan pengguna jasa profesi arsitek bagi masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek. Kebijakan itu disampaikan Arsitek Wahyullah Bandung,  sesaat setelah terpilih menjadi Ketua IAI Kalimantan Timur di Musyawarah Provinsi ke V IAI Kaltim di Hotel Ibis, Samarinda –Sabtu 11 Septeber 2021– Wahyullah memeroleh suara mutlak.

Musprov ke V IAI Kaltim ini sendiri dibuka M. Syahbani, Sekretaris Daerah Kaltim. Menariknya, disela acara, digelar pula Webinar Ibukota Negara (IKN) di Kaltim yang mengghadirkan Sibarani Sofyandari URBAN + sebagai pembicara utama. Sibarani merupakan juara sayembara desain IKN.

Dengan mengusung visi “Menjadi Satu-Satunya Organisasi Profesi Arsitek di Kalimantan Timur yang Modern, Profesional, Mandiri, Terbuka, dan Membawa Khazanah Arsitektur Tradisonal Kaltim ke Pertemuan Arsitek Dunia,” Wahyullah bersaing dengan sejumlah kandidat Ketua IAI Kaltim lain dari Samarinda dan Balikpapan.

Di dalam video, Wahyullah sempat memaparkan misinya. Ia menyatakan, tak sekadar ingin mewujudkan IAI Kaltim sebagai organisasi profesi yang melayani seluruh anggota di kabupaten/kota. Wahyullah juga menegaskan melindungi praktik arsitek, sekaligus memberikan perlindungan pengguna jasa arsitek di Kaltim. “IAI Kaltim juga akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan mewujudkan penerapan STRA dan lisensi SIBP (Surat Izin Bekerja Perencana, Red.) Arsitek,” katanya.

Bagi Wahyullah, saat ini yang penting adalah mengembangkan perguruan tinggi berbasis arsitektur dan membuka peluang magang bagi para arsitektur di seluruh wilayah Kaltim. Pun, menjaga komunikasi antar arsitek dalam bingkai profesionalisme demi kemajuan bersama.

“Saya berharap para arsitektur menjadi dinamisator penggerak untuk menghadapi persaingan global dan praktik arsitek lintas batas. Pada akhirnya, semua proses ini akan mendukung terwujudnya perencanaan dan pembangunan IKN di Kaltim dan turutserta menjaga kelestarian lingkungan dan kekayaan budaya arsitektur tradisional Kaltim,” urainya.

Sementara itu, Wahyullah memaparkan sejumlah proogram kerja yang akan segera dilakukan. Diantaraya adala memberikan pelayan STRA dan lisensi/SIBP yang cepat, transparan, dan tepat waktu, berbasis digital.

Program kerja lainnya adalah menggali dan mempromosikan budaya dan arsitektur Kaltim ke pertemuan arsitek berskala internasional, mewujudkan Sekretariat IAI yang representatif dan nyaman, menyajikan layanan informasi dan kegiatan arsitektur Kaltim berbasis teknologi dan media online, bekerjasama dengan seluruh perguruan tinggi arsitektur se-Kaltim untuk pendidikan dan pemagangan mahasiswa kampus, menyelenggarakan penataran kode etik keprofesian dan strata berkala dan berkesinambungan, dan mengusahakan keterlibatan arsitek lokal Kaltim di proyek IKN. “Saya juga ingin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan arsitek dan arsitektur yang melibatkan arsitek muda Kaltim sebagai penyelenggara kegiatan,” tukasnya. (*)

Back to top button
DMCA.com Protection Status