Nasib Belasan Peternak Sapi Samarinda Tertipu Pengusaha Rugi Rp800 Juta
KLIKSAMARINDA – Iduladha seharusnya menjadi berkah tersendiri bagi para peternak sapi di Desa Mugirejo Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, alih-alih mendapatkan untung, para peternak sapi ini malah mengalami kerugian mencapai Rp800 juta.
Pasalnya sapi yang diborong seorang pengusaha kaya yang juga Youtuber pada Iduladha tahun 2021 lalu ternyata tidak pernah dibayar. Kini, akibat kejadian itu, para peternak yang berjumlah belasan orang itu harus menanggung kerugian yang cukup besar.
Para peternak ini tetap harus membayar pinjaman bibit sapi kepada bank. Rumah tempat tinggal mereka pun terancam karena menjadi jaminan pinjaman tersebut.
Di sisi lain, saat ini kondisi usaha mereka bangkrut karena tidak ada lagi sapi yang mereka pelihara.
Ketua RT 19, Desa Lubuk Sawah, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Gunanto mengatakan, ia tidak menyangka orang yang begitu terkenal di media sosial karena rajin membantu masyarakat yang kesusahan malah membuat belasan peternak sapi di Samarinda justru menderita.
Para peternak sapi ini merupakan anggota Kelompok Tani Damar Wulan. Mereka berusia rata-rata 70-80 tahun.
“Kami ini gak nyangka aja. Orangnya terkenal sebagai pengusaha kaya. Youtuber, suka membantu. Kok ternyata begini,” ujar Gunanto, Senin 6 Februari 2023.
Gunanto menyatakan, pihaknya tidak memiliki prasangka buruk terhadap Youtuber tersebut. Saat datang ke wilayahnya, para peternak menyambut hangat dan dia membantu peternak sapi yang umumnya para manula.
“Setelah itu, dia janji akan beli sapi kami. Kami tunggu kepastian dia beli atau tidak. Jelang Hari Raya Iduladha (2021), beliau datang bersama asistennya dan janji akan membayar lunas pembayaran sapi 4 hari sebelum hari raya,” ujar Gunanto.
Setelah 4 hari jelang Iduladha, imbuh Gunanto, Youtuber tersebut kembali datang. Namun, hari itu pihak pembeli sapi itu bukan mau membayar.
“Mereka malah minta waktu setelah Lebaran. Alasannya batubaranya belum loading,” ujar Gunanto.
Setelah semua sapi dikirimkan, lanjut Gunanto, hingga saat ini pembayaran belum dilaksanakan. Bahkan upaya penagihan terus dilakukan namun tidak pernah tercapai kesepakatan pembayaran.
“Kami sudah lapor polisi pada bulan April 2022, sudah dimediasi. Pengusaha tersebut sudah memberikan jaminan surat tanah yang ditandatangani lurah. Namun surat ini gak boleh dijual,” ujar Gunanto.
Karena itu, para peternak sapi tersebut bingung mau membuka usaha ternak kembali. Mereka sudah tidak memiliki modal untuk memulai usaha kembali.
“Sampai kapan jaminan ini kami pegang. Wong, dijaminkan di Bank aja gak laku. Lagi pula, letak tanahnya di Marangkayu Kukar kalau kami jual harga jualnya tidak menutupi harga semua sapi,” ungkap Gunanto.
Saat ini, para peternak tersebut terancam kehilangan rumah mereka. Pasalnya, rumah para peternak ini telah dijaminkan kepada pihak bank untuk mendapatkan bibit sapi penggemukan.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadly mengingatkan agar para peternak untuk kembali mendatangi kantor kepolisian tempat mereka melapor.
“Sudah kami tindak lanjuti. Silakan peternak sapi mendatangi penyidiknya atau kantor polisi tempat mereka melapor kemarin. Kalau gak salah, kami sudah tangkap satu orang,” ujar Kombes Pol Ary Fadli singkat. (Suriyatman)