Muhammad Faisal Sebut Raimuna Daerah Kaltim 2023 Jadi Ajang Pencerahan dan Pembentukan Kader Unggul
KLIKSAMARINDA – Raimuna Daerah Kaltim 2023 menjadi perhatian utama sebagai panggung pencerahan bagi generasi penerus bangsa. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa Raimuna bukanlah sekadar perkemahan biasa.
Menurutnya, acara ini menjadi wahana bagi 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta, menciptakan suasana yang tidak hanya berkemah tetapi juga berkesenian, berkedaerahan, dan berkepramukaan.
Pentingnya Raimuna sebagai platform pendidikan tak lepas dari partisipasi 12 OPD yang terlibat secara aktif. Selama sepekan penuh, OPD dari berbagai sektor seperti lingkungan, digitalisasi, kehutanan, dana karbon, dan lainnya berbagi pengetahuan dengan peserta. Setiap OPD diberikan waktu sekitar 1,5 jam untuk mendalami isu-isu tersebut, menciptakan diskusi yang produktif dan mendalam.
“Raimuna bukan cuma sekedar perkemahan, apalagi besok itu ada sekitar 12 OPD kita ajak untuk memberikan pencerahan kepada peserta di Raimuna. Setiap OPD memiliki waktu 1,5 jam untuk menyampaikan materi,” ungkap Muhammad Faisal.
Raimuna Daerah Kaltim 2023 tidak hanya sebatas perkemahan dan kegiatan fisik semata. Selama satu minggu, peserta dijejali dengan berbagai isu strategis seperti lingkungan, digitalisasi, kehutanan, dan dana karbon. Diskusi mendalam ini memberikan pemahaman holistik kepada peserta, menggali wawasan mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Raimuna tidak hanya tentang pembahasan serius, tetapi juga tentang menciptakan suasana yang berbeda. Berkemah di sini tidak sekadar tenda dan api unggun, melainkan juga berkesenian, berkedaerahan, dan berkepramukaan. Setiap peserta diajak untuk merasakan keberagaman budaya dan seni daerah, menciptakan pengalaman berkemah yang tak terlupakan.
Muhammad Faisal, Wakil Ketua Bidang Kehumasan dan Informatika Kwarda Pramuka Kaltim, menyampaikan harapannya. Raimuna diharapkan tidak hanya menjadi ajang berkemah biasa tetapi juga mampu melahirkan kader-kader yang memahami persoalan Kaltim secara lebih luas. Hal ini mencakup budaya, promosi, pariwisata, stunting, dan kesehatan.
“Harapannya mereka bisa jadi kader-kader yang paham persoalan Kaltim lebih luas,” ujar Muhammad Faisal.
Hubungan erat antara pemerintah dan Pramuka terlihat dari partisipasi masyarakat yang menyumbangkan 10 hektar tanah untuk Pramuka. Pemerintah juga turut serta dalam membangun Bumi Perkemahan (Buper) di Samarinda. Rencananya, Buper ini akan menjadi kelas nasional dan internasional, menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk mendukung kegiatan Pramuka.
Muhammad Faisal menyatakan harapannya terkait Buper yang dibangun di Samarinda. Dengan optimisme, ia menyampaikan bahwa pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan dukungan finansial untuk pembangunan Buper. Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk menjadikan Buper tidak hanya sebagai sarana perkemahan lokal tetapi juga sebagai daya tarik nasional dan internasional.(Adv/DiskominfoKaltim)