Mengurai Masalah Lalu Lintas di Area Jembatan Mahakam Samarinda
KLIKSAMARINDA – Pembangunan Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) IV di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) telah membawa perubahan bagi tata kota di Samarinda. Tak terkecuali, perubahan juga terjadi dalam persoalan lalu lintas.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda banyak menerima masukan dari warga pengguna jalan raya di Samarinda. Apalagi setelah Jembatan Mahkota IV beroperasi dan juga bersebelahan dengan Jembatan Mahakam lama.
Otomatis terjadi perubahan pada lajur lalu lintas, baik dari arah kota menuju seberang begitu pun dengan arah sebaliknya. Karena itu, Pemkot Samarinda telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Jembatan Mahakam.
Melalui dialog Forum Lalu Lintas yang berlangsung di Balaikota, Rabu 18 November 2020, Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Nina Endang Rahayu mengatakan rencana rekayasa yang dibahas tadi guna menjawab masukan dari masyarakat selaku pengguna jalan yang setiap hari lalu lalang di jembatan tersebut. Apalagi setelah berdirinya Jembatan Mahakam IV yang letaknya bersebelahan dengan Jembatan Mahakam yang lama.
“Termasuk di antarannya kendaraan dari arah Jalan Bung Tomo ketika masuk Jembatan Mahakam menuju Jalan Untung Suropati. Saat kendaraan manuver masuk ke pintu jembatan sedikit terhalang dengan median jalan yang dianggap menganggu pengendara,” ujar Nina Endang Rahayu.
Melalui Forum Lalu Lintas tersebut diusulkan agar median tadi bisa dipangkas, sehingga tidak menganggu saat manuver kendaraan yang masuk menuju pintu jembatan. Begitu pun juga saat keluar Jembatan Mahakam yang lama.
Menurut Nina Endang Rahayu, kendaraan yang ingin menuju arah Jalan Slamet Riyadi harus terlebih dahulu melalui putaran balik arah di Jalan Untung Suropati tepatnya di depan Jalan Ir. Sutami. Masalahnya sekarang, di putaran tersebut kerap terjadi penumpukan kendaraan pada saat jam-jam tertentu.
“Lewat forum tadi dicarikan solusi agar tidak terjadi penumpukan kendaraan, maka diusulkan agar kendaraan yang keluar jembatan tidak perlu lagi langsung belok ke kiri melainkan bisa langsung lurus tentunya dengan mengikuti lampu rambu lalu lintas. Kebetulan fasilitas untuk putar balik kanan di depan jembatan sudah tersedia cuma saat ini ditutup sementara oleh pagar rambu,” ujar Nina Endang Rahayu.
Tapi sayangnya usulan tadi juga tidak mendapat tanggapan positif dari beberapa audien yang hadir. Karena menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Samarinda ini takutnya saat kendaraan berhenti mengikuti lampu rambu lalu lintas, malah menambah beban pada jembatan, sehingga bisa mempengaruhi kekuatan kontruksi.
“Karena Jembatan Mahakam yang lama ini kan usianya cukup lama ya jadi itu yang menjadi pertimbangan,” ujar Nina Endang Rahayu.
Sehingga solusinya nanti, akan dibuatkan pelebaran jalan di areal putaran balik arah depan Jalan Ir. Sutami tersebut oleh Dinas PU Provinsi Kaltim. Tujuannya agar saat kendaraan yang memutar tidak lagi terjadi penumpukan, selain dengan pelebaran jalan tadi juga tidak menagganggu lalu lalang kendaraan yang ingin menuju ke arah Loa Bakung.
“Tapi intinya semua masukkan yang disampikan dalam forum ini akan kembali dikaji oleh Dinas Perhubungan Samarinda tentunya dengan menyesuaikan kekuatan anggaran dari OPD terkait,” ujar Nina Endang Rahayu. (*)